Jakarta (ANTARA) - Pabrikan otomotif Amerika Serikat Ford mengajukan paten untuk mengumpulkan data kendaraan dan suara percakapan penumpang di dalam mobil untuk mengembangkan iklan target.

Laman Drive dan Motor Trend, Minggu, melaporkan bahwa sistem yang dikembangkan itu juga dapat menggunakan informasi seperti tujuan dalam sistem navigasi kendaraan untuk membuat iklan, misalnya, sebuah gerai di pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi pengendara.

Ford juga merancang sistem tersebut untuk menggunakan informasi dari perintah suara dan mengenali suara pengguna untuk menayangkan iklan spesifik ketika pemilik suara tersebut berada di dalam mobil.

Ketika ada beberapa penumpang di dalam mobil, perangkat lunak dapat memutar iklan saat jeda dalam percakapan, atau menentukan pesan visual yang lebih cocok daripada versi audio berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dan bergantung kepada siapa yang ada di dalam kendaraan.

Baca juga: Ford AS rampingkan pengembangan mobil listriknya

Jumlah iklan dapat diatur berdasarkan waktu menuju tempat tujuan, dan sensor yang memantau lalu lintas dan cuaca juga akan memengaruhi jenis pesan yang ditayangkan.

Respons penumpang terhadap iklan juga dipantau. Iklan juga bisa berubah, baik dari segi konten maupun jumlah, bergantung kepada tanggapan konsumen.

Ford kepada Motor Trend mengatakan mengajukan paten adalah hal yang wajar bagi sebuah bisnis, terutama untuk membangun kekayaan intelektual. Paten yang diajukan tidak selamanya diwujudkan menjadi sebuah produk.

"Apapun yang diuraikan dalam pengajuan tersebut, kami akan selalu mengutamakan konsumen saat membuat sebuah keputusan di balik pengembangan dan pemasaran produk dan layanan baru," kata Ford.

Privasi di dalam mobil dan pengumpulan data pribadi telah menjadi topik yang kontroversial bagi para produsen mobil.

Pada awal 2024, The New York Times mengidentifikasi beberapa produsen mobil, termasuk merek AS, yang terlibat dalam dugaan pengumpulan informasi pribadi dari pengemudi yang kemudian diteruskan ke pialang data eksternal yang menjualnya ke perusahaan asuransi.

Baca juga: Ford tarik 4.600 Mustang 2024 karena masalah suspensi belakang

Baca juga: Tesla akan peringatkan risiko privasi data dari kamera mobil di Jerman

Baca juga: Studi terbaru ungkap masalah privasi data pada mobil modern

Baca juga: Industri kendaraan pintar diimbau jaga keamanan siber
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024