Jakarta (ANTARA) - Tesla dikabarkan bakal merilis sistem bantuan pengemudi canggihnya, yaitu "full self-driving" (FSD) ke mobil-mobil jenis CyberTruck pada bulan ini.

Perusahaan milik Elon Musk itu memperbarui peta jalannya setelah selesai melaksanakan proses beta untuk kemampuan FSD-nya.

Laporan The Verge, Jumat (6/9), menyebutkan perilisan akan dilakukan tepatnya pada akhir bulan melalui pembaruan sistem V13 yang secara berkala dirilis hingga Oktober.

Adapun pembaruan sistem FSD tersebut juga akan datang ke mobil-mobil yang dipasarkan ke Eropa dan China dengan target mulai diterapkan pada awal kuartal 2025 menantikan persetujuan otoritas pemerintah atas fitur tersebut.

Baca juga: Tesla akan luncurkan taksi otonom "Robotaxi" di China pada Agustus

Baca juga: Tesla turunkan harga langganan FSD menjadi Rp1,6 juta per bulan di AS


Tesla mulai mendapatkan protes dari para pengguna Cybertruck sejak sembilan bulan lalu karena tidak adanya pengembangan pada sistem autopilot yang disematkan ke mobil tersebut hingga tidak adanya fitur FSD.

Seolah menanggapi hal itu, Tesla akhirnya memutuskan merilis FSD ke mobil-mobil CyberTruck mulai September ini.

Dimulai dari hadirnya "Autopark" fitur yang memungkinkan CyberTrucks secara otomatis melacak keberadaan tempat parkir di antara keramaian dan keriuhan di jalanan.

Langkah tersebut nampaknya berdampak besar pada peningkatan saham Tesla mengingat pembaruan ini tidak hanya dilakukan untuk pasar AS tapi juga ke pasar internasional seperti Eropa dan China.

Kini perusahaan tinggal hanya mendapatkan perizinan dari otoritas Uni Eropa untuk memastikan FSD sebagai teknologi dapat dipercaya dan bekerja sepenuhnya dengan aman.

Setidaknya Tesla harus bisa menunjukkan bahwa FSD memiliki tingkat keamanan yang sama apabila kendaraan dikendarai oleh pengemudi manusia.

Untuk otoritas di China, Tesla telah memulai proses pendaftaran untuk FSD sejak awal tahun ini sehingga sudah dapat memulai pengujian internal.

Mengenai teknologi FSD di China, Tesla nampaknya tak perlu kuatir karena sebenarnya para pembuat mobil di China juga tengah berlomba-lomba menghadirkan sistem berkendara otomatisnya yang bersifat "self-driving".

Baca juga: Tesla "recall" 54.000 kendaraan karena masalah fitur Rolling Stop FSD

Baca juga: Tesla naikan harga software Full Self Driving seharga Rp171,8 juta

Baca juga: Tesla tarik versi baru FSD karena isu perangkat lunak


 
Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024