Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan asal Amerika Serikat (AS), Fisker mengajukan kebangkrutan setelah dilanda permasalahan keuangan yang terus dideritanya sejak belakangan ini seperti yang dilaporkan oleh Arena Ev, Rabu.

Tanda-tanda kebangkrutan perusahaan yang sempat menantang Tesla dalam industri otomotif di ranah elektrifikasi ini, sudah terlihat sejak Februari tahun lalu saat mereka mengumumkan adanya potensi kehabisan dana dalam kurun waktu 12 bulan.

Perusahaan yang didirikan oleh Henrik Fisker yang juga mantan desainer dari Aston Martin ini, sempat mengajukan kerja sama dengan produsen otomotif asal jepang, yakni Nissan. Namun, hal tersebut tidak dapat direalisasikan.

Baca juga: SUV Fisker Ocean diselidiki karena masalah pintu

Baca juga: Mobil listrik Fisker Ocean diselidiki karenamasalah pengereman


Usaha untuk menutupi keterpurukan tersebut, membuat perusahaan itu harus berhutang uang kepada 200 hingga 999 kreditor. Pengadilan kini bertugas menemukan rencana pembayaran kembali para kreditor tersebut.

Dalam kasus ini, Fisker telah melakukan pembicaraan dengan para pemangku kepentingan, sementara pengadilan akan berusaha memastikan bahwa pengurangan operasi perusahaan akan terus berlanjut, sehingga karyawan mendapat kompensasi dan program pelanggan tertentu masih berjalan.

Dalam portofolionya, Fisker telah merilis satu kendaraan elektrik yang mereka sebut sebagai FIsker Ocean, Pear, Alaska dan juga Ronin. Untuk Ocean yang menjadi kendaraan terlaris dari perusahaan tersebut memiliki dimensi panjang 188,0 mm, lebar 77,0 mm dan tinggi 64,1 mm.

Kendaraan elektrik ini, hadir dalam dua varian, yakni Ocean Ultra dan trim Ocean Extreme. Untuk varian Ocean Extreme, kendaraan ini, Fisker membekalinya dengan jangkauan sejauh 707 km.
 

Baca juga: Fisker berjuang untuk bangkitkan produksi Ocean Ev

Baca juga: Bridgestone jadi ban resmi Fisker Ocean




 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024