Menurut siaran Yonhap pada Senin (24/6), awal bulan ini serikat pekerja Hyundai Motor memutuskan untuk membatalkan perundingan lanjutan setelah melaksanakan putaran kedelapan pertemuan untuk membahas upah di pabrik Hyundai di Ulsan, 299 km tenggara Seoul.
Dalam pemungutan suara yang diadakan di Ulsan pada Senin (24/6), menurut serikat pekerja sebanyak 89,97 persen dari total 41.461 suara yang masuk mendukung pelaksanaan pemogokan.
Jika jadi dilakukan, maka aksi tersebut akan menjadi pemogokan pertama yang dilakukan serikat pekerja Hyundai Motor dalam enam tahun.
Serikat pekerja Hyundai Motor dalam lima tahun terakhir tidak pernah mengadakan pemogokan, antara lain karena mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 dan isu perdagangan nasional.
Serikat pekerja berencana mendiskusikan apakah mereka akan melakukan pemogokan dan kapan pemogokan akan dilaksanakan sambil bernegosiasi dengan manajemen perusahaan.
Manajemen Hyundai Motor dilaporkan telah menawarkan kenaikan gaji bulanan sebesar 101.000 won atau sekira Rp1,2 juta serta paket bonus tambahan, yang mencakup insentif sebesar 350 persen dari gaji bulanan dan penerbitan 20 lembar saham perusahaan.
Perusahaan juga menawarkan pembentukan pendanaan gabungan manajemen-serikat pekerja yang bisa digunakan untuk sumbangan dan program penjangkauan publik.
Baca juga: Puluhan ribu pekerja Hyundai gelar aksi mogok
Baca juga: Serikat pekerja Kia akan mogok karena gaji tak sesuai
Baca juga: Hyundai PHK staf yang menganggur di pabrik Rusia sejak Maret
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024