Menurut Adrian, mayoritas pembeli Lexus adalah pengusaha dan beberapa pejabat yang umumnya juga memiliki latar belakang pengusaha.
"Pasti pengusaha, pejabat tidak banyak yang menggunakan Lexus. Kecuali pejabat yang juga pengusaha," kata Adrian di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Untuk urusan pembayaran, Adrian mengatakan komposisi pembeli tunai dengan kredit untuk mobil ini sangat berimbang dengan komposisi 50 berbanding 50 persen.
Kendati model-model sedan dan crossover luxury Lexus berdesain futuristik dan sporty, namun pembeli kendaraan mewah ini berada pada rentang usia yang sudah cukup dewasa.
"Mereka rata-rata usianya 40 sampai 60 tahun," kata Adrian.
Adrian mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ada kecenderungan pembeli Lexus berasal dari kalangan usia lebih muda.
Kalangan muda yang membeli Lexus umumnya adalah anak-anak pengusaha kaya atau lulusan kampus luar negeri yang sudah terbiasa dengan merek Lexus di negara tempatnya bersekolah.
"Banyak orang-orang kaya dari generasi kedua yang sekolah di luar negeri. Saat kembali ke Indonesia mereka beli Lexus karena di Amerika mereka menggunakan Lexus," kata Adrian.
Menurut dia, saat ini Lexus menjadi sebuah identitas yang menyimbolkan kelompok dari golongan masyarakat tertentu.
"Banyak konglomerat yang menggunakan Lexus sebagai sebuah kode. Misalnya, kalau seseorang belum punya Lexus, maka orang itu dianggap belum sejalan dengan kelompok itu," pungkas Adrian.
Lexus menawarkan beberapa kendaraan crossover luxury dari segmen sport utility vehicle (SUV) antara lain Lexus LX, Lexus RX dan Lexus NX. Pada segmen sedan premium, Lexus menyediakan LS, ES, dan GS.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016