Tangerang (ANTARA News) - Lexus Indonesia punya cara istimewa untuk merayakan 17 Agustus atau hari kemerdekaan RI ke-71 dengan menggelar parade busana nasional yang melibatkan Putri Indonesia 2016.

Pada acara yang dibuka dengan pagelaran musik Sasando di ruang pamer (booth) Lexus pada pameran Gaikindo 2016, tiga Putri Indonesia 2016 memamerkan busana dari tiga daerah antara lain Toraja, Lampung dan Jawa.

"Lexus Indonesia ingin memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia dengan menampilkan parade busana dan musik nasional," kata Adrian. Tirtadjaja General Manajer Lexus Indonesia di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.

"Hal ini dikarenakan konsep Lexus Indonesia tidak terlepas dari budaya Indonesia dengan hospitality yang tinggi, berakar dari budaya dan tradisi dari ratusan kerajaan yang tersebar di seluruh nusantara," lanjut Adrian.

Tiga Putri Indonesia memamerkan busana dengan berkeliling di beberapa titik ruang pamer Lexus kemudian berdiri di bagian tengah booth setelah itu mundur kembali guna bergantian dengan Putri Indonesia lainnya.

Putri Indonesia Pariwisata 2016 Intan Aletrino menampilkan gaun "Mystical Toraja" yang terinspirasi dari Tongkonan atau rumah adat mamsyarakat Toraja. Gaun berbobot 16kg itu pernah memenangkan "best national costume" pada Miss Supranational 2015 di Polandia.

Putri Indonesia Lingkungan 2016 Felicia Hwang mengenakan gaun "Tale of Siger Crown" yang terdiri dari siger (mahkota) dan kain Tapis khas Lampung. Gaun itu meraih penghargaan "best national costume" pada Miss International 2014.

"Chronicle of Borobudur" adalah gaun ketiga yang dikenakan Puteri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita Warouw. Busana dengan detail batu-batu serta elemen dekotratrif yang menampilkan deretan stupa Borobudur  menjadi bagian penting dari gaun berbobot 20kg yang pernah menjadi "best national costume" pada Miss Universe 2014.

Selain parade busana nasional, Lexus Indonesia memamerkan dua mobil konsep yaitu Lexus LF-FC dan Lexus RC F GT3 di dalam area booth yang kenal dengan warna dan akulturasi budaya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016