"Tentu terpikir juga teknologi karena ini sangat padat teknologi. Sejak dulu dan teknologi ini tentu dibutuhkan membuat efisiensi untuk membuat yang lebih baik, yang lebih murah dan lebih cepat. Itu unsur daripada teknologi yang masuk pada setiap industri mobil," kata Jusuf Kalla dalam sambutan pembukaan GIIAS 2015.
Menurut Kalla, para pemegang merek perlu memperhatikan inovasi dalam setiap pengembangan kendaraan.
Wapres menambahkan industri otomotif di Indonesia merupakan industri besar yang memerlukan banyak dukungan vendor untuk pembuatan komponen kendaraan.
Industri otomotif, kata Jusuf Kalla, juga membutuhkan pengembangan teknologi yang padat sehingga memerlukan banyak tenaga kerja.
"Butuh ribuan komponen, vendor lokal, industri besar, dan lapangan kerja luas," kata Kalla terkait perkembangan industri otomotif di Indonesia.
Selain itu, kata Wapres, perkembangan industri otomotif juga turut menyumbang pemasukan melalui pajak kendaraan bermotor di masing-masing daerah.
Kendati demikian, dia mengatakan pemerintah juga perlu mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung industri otomotif seperti jalan dan infrastruktur.
Sementara itu, Ketua Umum Gakindo Sudirman M Rusdi mengatakan GIIAS 2015 merupakan pameran ke-23 yang diselenggarakan organisasi tersebut.
Perhelatan tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penjualan kendaraan.
"Acara ini dilakukan saat dunia sedang dalam perlambatan ekonomi dan event ini diharapkan dapat mendorong dan menggairahkan ekonomi dalam negeri pada semester II 2015," jelas Sudirman.
Sebanyak 34 merk kendaraan dan 351 peserta turut berpartisipasi dalam pameran GIIAS 2015.
Dalam perhelatan tersebut Wapres mengenakan pakaian batik berwarna biru dan didampingi oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur Banten Rano Karno dan Walikota Selatan Airin Rachmi Diany.
Usai memberikan sambutan, Wapres berkeliling ke sejumlah gerai otomotif yang memamerkan beberapa kendaraan andalan masing-masing merk.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015