Jakarta (ANTARA) - Mazda Australia telah menarik kembali 7.930 unit Mazda CX-60 dan Mazda CX-90 dengan alasan adanya potensi kerusakan pada sistem hibrida (hybrid) yang dapat mengakibatkan pengemudi tidak dapat menghidupkan kembali mesin.

Dilaporkan Drive pada Jumat (15/11) waktu setempat, kendaraan yang terkena dampak adalah model tahun 2023 hingga 2024, meliputi 6.557 unit CX-60 dan 1.373 unit CX-90.

Pemberitahuan penarikan kembali, yang diajukan ke Departemen Infrastruktur untuk varian bensin dan diesel enam silinder segaris, menyebutkan: “Karena masalah perangkat lunak, Modul Kontrol Powertrain (PCM) dan Modul Kontrol Energi Baterai (BECM) dapat memengaruhi fungsi bantuan baterai hibrida. Akibatnya, pengemudi mungkin tidak dapat menghidupkan kembali mesin”.

Baca juga: Porsche tarik kembali mobil dengan masalah roda pengunci tengah

“Selain itu, karena masalah perangkat lunak dengan Dash Electronic Supply Unit (Dash-ESU), saat sistem hibrida dihidupkan, beberapa pesan peringatan mungkin muncul di klaster instrumen di antaranya: Lampu peringatan mesin mungkin menyala; Klaster instrumen mungkin gagal menyalakan peringatan sabuk pengaman visual dan audio; dan Fungsi kamera tampilan 360° mungkin tidak beroperasi sebagaimana mestinya untuk membantu pengemudi mendeteksi rintangan di dekatnya atau kesalahan pengemudi.

Kemudian, Kopling yang menghubungkan motor dan mesin mungkin tidak bekerja dengan pengaturan waktu yang tepat saat menyalakan ulang mesin selama mengemudi EV dan/atau mesin mungkin menyala kembali segera setelah transisi dari mengemudi mesin ke mengemudi EV.

Dalam kondisi ini, putaran mesin mungkin tidak meningkat, dan mesin mungkin gagal menyala kembali. Mesin dapat dinyalakan kembali dengan menekan tombol kontak.

Adapun kekhawatiran terakhir telah dicatat hanya untuk varian diesel.

Baca juga: Tiga produsen mobil di Korsel akan recall 607.000 unit kendaraan

“Dalam kondisi ini, putaran per menit (RPM) mesin mungkin tidak meningkat, dan mesin mungkin gagal untuk dinyalakan kembali. Mesin dapat dinyalakan kembali dengan menekan tombol kontak.

“Jika mesin tidak menyala kembali dari i-stop dan hilangnya sistem keselamatan seperti fungsi kamera dan peringatan sabuk pengaman, hal itu dapat meningkatkan risiko kecelakaan, yang menyebabkan cedera atau kematian bagi penumpang kendaraan dan pengguna jalan lainnya”.

Selain itu, CX-60 PHEV juga berpotensi terpengaruh oleh pemrograman yang tidak tepat pada Dash-ESU, yang dapat mengakibatkan pesan peringatan berikut: Lampu peringatan mesin mungkin menyala; Sistem pendingin baterai tegangan tinggi PHEV mungkin tidak beroperasi sebagaimana mestinya.

Baca juga: Penyebab Ford tarik ribuan Mustang 2024 di AS

Akibatnya, mode berkendara elektrik (EV) mungkin tidak tersedia; Klaster instrumen mungkin gagal menyalakan peringatan sabuk pengaman visual dan audio; dan Fungsi kamera tampilan 360° mungkin tidak beroperasi sebagaimana mestinya untuk membantu pengemudi mendeteksi rintangan di sekitar atau kesalahan pengemudi.

“Hilangnya mode berkendara EV dan hilangnya sistem keselamatan seperti fungsi kamera dan peringatan sabuk pengaman dapat meningkatkan risiko kecelakaan, yang menyebabkan cedera serius atau kematian bagi penumpang kendaraan dan pengguna jalan lainnya,” kata pemberitahuan penarikan kembali untuk CX-60 PHEV.

Mazda menyarankan agar menghubungi pemilik kendaraan yang terdampak saat solusi tersedia untuk membuat janji temu guna memperbarui PCM dan BECM (inline-six), dan Dash-ESU untuk semua model, dengan kalibrasi yang direvisi, tanpa biaya alias gratis.

Baca juga: Stellantis "recall" tiga mobil di AS, termasuk Jeep

Baca juga: Kia recall empat EV9 di AS karena masalah sabuk pengaman

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024