Jakarta (ANTARA) - Sekitar 70 hingga 80 persen masyarakat Indonesia membeli mobil penumpang dengan cara kredit alias mencicil, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) tahun 2019 meski hal ini tidak berlaku kepada para konsumen Mazda.
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen pemegang merek dan distributor kendaraan Mazda di Indonesia mengungkap bahwa 60 persen konsumennya membeli produknya dengan pembayaran “cash” atau tunai.
“Contoh paling mudah saat di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) kemarin itu 60 persen (membeli) tunai dan 40 persen kredit, ujar Chief Operating Officer PT EMI Ricky Thio pada konferensi pers Mazda Power Drive 2024 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Mazda bakal bawa mobil listrik dan hybrid akhir tahun ini
Baca juga: Mazda konfirmasi sedan listrik EZ-6 bakal jadi produk global
Proporsi konsumen yang membeli dengan cara tunai di tahun ini bahkan, menurut Ricky, terjadi kenaikan. Sebelumnya, jumlah pembeli Mazda yang membayar tunai mencapai angka 52 persen.
Pembelian dengan uang tunai pun, menurut Ricky, tidak dilakukan dengan tambahan program tukar tambah.
"Itu menandakan mungkin likuiditas konsumen (Mazda) itu lebih liquid, 60 persen cash,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ricky juga menjelaskan SUV andalannya, Mazda CX-5, masih menjadi tulang punggung penjualan produsen asal Jepang tersebut, disusul Mazda 3 Hatchback dan Mazda CX-30.
“Saya terkejut ternyata penjualan CX-60 itu banyak. di GIIAS Surabaya juga banyak permintaan CX-60, tapi kalau penjualan nomor 1, 2 dan 3 nya masih Mazda CX-5, Mazda 3 Hatchback, baru Mazda CX-60, begitu juga Mazda CX-30," kata Ricky.
Baca juga: Mazda bukukan 833 surat pemesanan kendaraan selama GIIAS 2024
Baca juga: Mazda perkenalkan SUV terbaru CX-60 Pro di GIIAS 2024
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024