Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pidato tahunannya menjabarkan berbagai capaian positif yang dapat membangkitkan perekonomian di tanah air salah satunya adalah infrastruktur jalan di berbagai wilayah.

Kinerja selama 10 tahun pemerintahan Jokowi itu, disambut hangat hangat karena memberikan dampak positif bagi produsen otomotif di segmen komersial yang salah satunya adalah Mitsubishi Fuso yang bermain di segmen tersebut.

“Pembangunan infrastruktur hal yang positif,” kata General Manager Business Communication PT KTB, Sudaryanto kepada ANTARA melalui pesan singkat elektronik WhatsApp, Jumat.

Dia menilai, pembangunan infrastruktur jalan yang sudah dibangun oleh Presiden Jokowi, memberikan dampak yang sangat positif kepada para Mitsubishi Fuso dan juga tentunya produsen di segmen komersial lainnya.

Baca juga: Alasan GIIAS sangat berpengaruh pada industri otomotif RI

Baca juga: Kinerja positif KTB Fuso di tengah transisi Euro 4

Pembangunan yang dilakukan selama kepemimpinan Jokowi itu menurut dia membuat sektor bisnis semakin berjalan lebih cepat. Sehingga, permintaan akan kendaraan komersial semakin besar baik selama pengerjaan maupun sesudahnya.

“Pembangunan infrastruktur tentu berdampak untuk industri otomotif khususnya niaga, karena ada permintaan unit untuk angkutan material dalam proses pembangunan infrastruktur tersebut, dan setelah jadi juga meningkatkan mobilitas logistik yang lebih lancar,” ujar dia.

Bahkan dia menyebut bahwa tren industri otomotif di segmen komersial, memiliki perbaikan di setiap bulannya. Pada periode Juli, pihaknya menyatakan terdapat peningkatan yang cukup signifikan selama penjualan dari Januari sampai dengan Juni 2024 meski dirinya tidak bisa menyebutkan angka pasti.

“Kalau liat demand di Juli itu tertinggi dari Januari, namun kita belum bisa mengatakan kedepannya akan terus meningkat. Mengingat, sebentar lagi ada hajatan pilkada serentak,” jelas dia.

Sebelumnya, Jokowi dalam pidato kenegaraan tahunannya menyebutkan telah berbenah dengan membangun 366 ribu kilometer jalan desa, sepanjang 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

Sehingga, kinerja yang dilakukannya selama 10 tahun ini dapat menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023.

Baca juga: GAIKINDO sebut GIIAS 2024 sebagai corong kemajuan industri otomotif RI

Baca juga: Kemenperin sebut industri bus miliki prospek bisnis menjanjikan

Baca juga: GIIAS 2024, menjaga optimisme industri otomotif saat daya beli menurun

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024