Kota Malang (ANTARA) - Sosok lelaki berusia 66 tahun bernama Ujang Slamat sungguh tak seperti lelaki lain yang seusianya. Meski telah menginjak usia kepala enam, Ujang masih sanggup mengaspal dan menyeberangi selat seorang diri menunggangi sepeda motor kebanggaan menempuh 2200 kilometer atas nama muruah persaudaraan.

Muruah persaudaraan yang hendak Ujang tuntaskan adalah solidaritas para penunggang kuda besi seantero negeri. Ujang merupakan satu dari puluhan ribu anggota komunitas pecinta sepeda motor Honda di Indonesia yang rela menempuh perjalanan dari Kota Padang, Sumatera Barat menuju Kota Malang di Jawa Timur untuk menghadiri Honda Bikers Day (HBD) Nasional.

HBD merupakan ajang silahturahmi bikers terbesar yang diselenggarakan oleh jaringan Honda bersama PT Astra Honda Motor (AHM) selama lebih dari satu dekade terakhir. Kali ini, gelaran yang menggemakan kebersamaan, memperkokoh solidaritas, dan persaudaraan sesama bikers tersebut kembali dirayakan usai vakum selama tiga tahun akibat pandemi.

Baca juga: Honda resmi pasarkan motor listrik EM1 e: di GIIAS 2023

"Alhamdulillah saya sudah masuk Kota Malang sejak kemarin siang," buka Ujang kepada ANTARA, Jumat.

Berbekal niat tulus dan keinginan besar untuk bertemu rekan-rekan sesama komunitas motor, Ujang yang tergabung dalam komunitas PCX Owner Club Indonesia (POCI) bertolak dari Kota Padang sejak tanggal 22 Oktober dan menghabiskan waktu 4 hari perjalanan sebelum akhirnya tiba di Kota Malang.

"Sebenarnya dari Kota Padang ada satu orang teman lain dari komunitas All PCX Community Indonesia, tetapi dia berangkat lebih awal tanggal 19. Tidak mengapa yang penting nanti bertemu dengan keluarga besar bikers di Malang," tutur Ujang.

I'll OK
Ujang Slamat berkendara seorang diri dari Kota Padang Sumatera Barat menuju Kota Malang Jawa Timur untuk menghadiri gelaran Honda Bikers Day 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Rampal, Sabtu (28/10). (ANTARA/Istimewa)
Meski berkendara seorang diri, pria yang lahir di Duri, Riau Daratan itu tetap bersemangat melarikan sepeda motor PCX pabrikan tahun 2018 kesayangannya sepanjang ribuan kilometer meski di bawah terik atau hujan siang dan malam.

"Tidak masalah bermotor sendirian, toh pada kegiatan nasional tahun 2019 saya juga berangkat seorang diri," tegas dia.

Ujang lantas mengungkapkan bahwa menempuh perjalanan jarak jauh lewat kegiatan riding dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan sesama pengendara di perjalanan. Bagi dia, riding juga menjadi ajang untuk menguji nyali alias keberanian sekaligus kepercayaan diri menghadapi berbagai rintangan.

"Nggak mungkin ada orang ingin datang dari jauh kalau tanpa ada momentum baik seperti silaturahmi bikers. Riding melatih kepercayaan diri dari perasaan takut, khawatir kriminalitas, dan lainnya. Kalau mentalnya sudah kuat, maka tidak ada lagi pikiran-pikiran ke arah itu. Jalan karena ada tujuan bertemu teman-teman," terang ayah dari dua anak perempuan itu.

Ujang yang lahir pada 27 Oktober 1957 berpendapat bahwa menunggangi motor dalam perjalanan jarak jauh sesungguhnya juga memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mentalnya selama ini.

"Ini latihan fisik untuk menghindari penyakit. Saya kan sudah tua, nih. Kalau tidak jalan ya penyakit mudah datang. Jadi kalau bergerak, fisik rasanya jauh lebih sehat. Saya rasa cukup langka ada orang seumur saya yang masih mau riding jauh seperti ini. Makanya, kegiatan ini bisa jadi penghilang stres," terang dia.

Baca juga: AHM segarkan Scoopy dan beri garansi 5 tahun untuk rangka

Baca juga: Rayakan Sumpah Pemuda, Honda Bikers Day gemakan kebersamaan komunitas
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023