Jakarta (ANTARA) - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyampaikan dua strategi utama terkait dukungannya terhadap program elektrifikasi di Indonesia.

Hikaru Mii Direktur Product Strategy Division PT MMKSI kepada pewarta secara daring pada Kamis, menjelaskan bahwa Mitsubishi akan mengenalkan proyek Dendo Drive House (DDH) dan menggandeng beberapa perusahaan besar untuk studi mobil listrik menggunakan Minicab MiEV.

Baca juga: Menperin apresiasi Hyundai realisaikan produksi kendaraan listrik

"Project pertama adalah Dendo Drive House (DDH) sebagai sebuah konsep untuk ekosistem mobil listrik, di mana untuk mengisi EV dan PHEV menggunakan listrik dari panel surya," kata Hikaru Mii.

Dendo Drive House (DDH) merupakan ekosistem elektrik baru untuk mengisi daya EV/ PHEV di rumah atau bangunan menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan dari tenaga surya, dan untuk mensuplai listrik dari EV/ PHEV ke rumah/ bangunan.

DDH memberikan manfaat terhadap penggunaan Listrik yang ramah lingkungan dengan biaya yang lebih efisien, dengan ketergantungan yang lebih sedikit pada suplai sambungan Listrik dari perusahaan listrik.

Fasilitas DDH berlokasi di di Gedung Annex lantai-1 kantor pusat MMKSI, Pulomas, Jakarta Timur, yang terdiri dari, panel Surya yang ditempatkan di bagian atap gedung, bi-directional charger, area showcase DDH, berupa co-working area dan ruang pertemuan, area demonstrasi kemampuan discharging dengan penggunaan listrik dari tenaga surya untuk mensuplai tenaga untuk peralatan listrik, peralatan kerja dan pencahayaan di area showcase.

Selain itu sebuah fasilitas pengisian daya kendaraan listrik juga ditempatkan tepat di depan area showcase DDH untuk memberikan kemudahan melakukan pengisian daya dan discharging dari fasilitas DDH ke kendaraan listrik dan juga sebaliknya


Pilot studi Minicab MiEV

Untuk program kedua, Hikaru Mii bilang, MMKSI telah meneken nota kesepahaman (MoU) studi bersama pemanfaatan kendaraan listrik bersama empat perusahaan yakni PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek, dan DHL Supply Chain Indonesia.

Kolaborasi MMKSI dan mitra perusahaan itu dilakukan dengan melaksanakan pilot study uji kelayakan dari "key-car class electric commercial vehicle" di Indonesia dengan model Mitsubishi Minicab-MiEV.

Kerja sama studi dan pemanfaatan Minicab-MiEV dengan mitra dilakukan atas kesamaan visi dan misi terhadap aktivitas operasional perusahaan yang mengarah pada kelestarian lingkungan tanpa emisi, terutama pada aktivitas logistik.

"Kerja sama pilot studi bersama ini menjadi milestone terbaru dari kelanjutan komitmen Mitsubishi Motors untuk mengakselerasi pengembangan mobil listrik di Indonesia dan proses menuju kontribusi kendaraan tanpa emisi dengan memanfaatkan battery electric vehicle," kata Naoya Nakamura President Director PT MMKSI.

Baca juga: Menperin optimistis Indonesia jadi pemain kunci kendaraan listrik
 
Mitsubishi Minicab MiEV (ANTARA/HO MMKSI)


Dalam ketentuan MoU, MMKSI akan menyediakan satu unit Mitsubishi Minicab-MiEV, model yang saat ini dijual di pasar Jepang untuk penelitian dan pemanfaatan, dan mitra akan menggunakan kendaraan tersebut selama enam bulan dalam operasi logisitiknya di area Jabodetabek.

Spesifikasi singkat dari Minicab-MiEV yang akan digunakan pada studi bersama ini adalah, 4-seater, 2WD, dengan jarak tempuh hingga 150 km dengan kapasitas baterai 16 kWh. Berikut merupakan nilai jual utama dari Mincab MiEV:

- BEV x Van: menggunakan BEV untuk tujuan operasional (termasuk pengiriman barang), mendukung keekonomisan karena running cost yang lebih rendah, dan mendukung ekologi karena tidak adanya emisi
- Kendaraan terbaik untuk jalan sempit, dengan small turning kecil 4,3 meter.
- Unggul untuk tanjakan curam, dikarenakan torsi instan dan kuat dari motor Listrik. Dengan power 30kW (41ps) / 2.500 -6.000 rpm, dengan torsi 20 kgf.m (196 N.m) / 0 – 300 rpm.

Baca juga: Bentley rilis mobil listrik tiap tahun mulai 2025

Baca juga: Presiden Jokowi ingin jadikan Indonesia pemain penting mobil listrik

Baca juga: Alasan Lexus belum pasarkan varian All New NX PHEV di Indonesia

​​​​​
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022