Menurut Autogas bahan bakar yang ramah lingkungan ini lebih hemat karena harganya lebih murah dibanding BBM dan mesin mobil anda lebih bersih berkat pembakaran yang lebih sempurna.
Lalu bagaimana dengan mobil yang sekarang sudah terlanjur menggunakan dan bersistem bahan bakar minyak? Autogas menawarkan kit konversinya, bahkan anda bisa menggunakan sistem ganda (duel fuel) bisa tetap pakai bensin tapi juga bisa dengan gas.
Dalam pengenalan produk kit konversi gas di ajang IIMS 2011, Jumat, Direktur Utama Autogas Indonesia Thomas Nurhakim mengatakan bahwa harga kit konversi gas yang ditawarkannya antara Rp8,4 juta hingga Rp9,5 juta.
Investasi yang anda tanamkan itu jika diperhitungkan penghematan yang didapatkan, menurut Thomas, akan kembali dalam waktu 5 hingga 7 bulan.
Selama ini, Autogas yang merupakan anak perusahaan PT Draco International, telah melayani pemasangan kit konversi bahan bakar gas untuk perusahaan taxi, Expres, sementara Blue Bird juga sudah menyatakan berminat.
Kit yang ditawarkan Autogas ada dua macam, kit konverter untuk bahan bakar gas (BBG) dan kit untuk bahan bakar ViGas.
Lalu apa bedanya BBG dengan ViGas? Dari bentuknya, BBG berbentuk gas, sedangkan ViGas bentuknya cair dan bertekanan lebih rendah dibanding BBG (low presure). ViGas sama dengan elpiji.
Bahan bakar gas memang belum familiar bagi masyarakat Indonesia, selain infrastrukturnya yang juga belum ada di setiap daerah, sehingga wajar bila Autogas yang sudah berdiri sejak 2005 itu seperti "mati suri".
Autogas mengaku sudah melayani pemasangan kit konversi pada sekitar 50 mobil kliennya, dari mulai Chevrolet Blazer, Toyota Alpard, Daihatsu Xenia, Honda Jazz terbaru, dan Hyundai H1.
Autogas melayani instalasi kit konversi gas di bengkelnya di Taman Tekno H3 No. 1-2 BSD City, Tangerang, Banten dan membutuhkan waktu 2 hari dengan garansi spare part kit 1 tahun dan tabung 3 tahun.
Bagaimana dengan safety (keamanannya)? Menurut Thomas sistem dan bahan bakar gas aman dan tidak perlu dikhawatirkan karena tabung dan kit konversi telah berstandar keselamatan internasional, terdapat savety valve dan solenoid valve, serta memiliki control unit sendiri dan tidak mengganggu fungsi dasar elektrik.
Tetapi, Autogas masih menghadapi banyak kendala, diantaranya minimnya kesadaran orang menggunakan bahan bakar gas yang lebih ramah lingkungan serta terbatasnya ketersediaan stasiun bahan bakar gas di Indoensia.
Di DKI Jakarta saja baru terdapat 10 stasiun pengisian bahan bakar gas yang sudah beroperasi, bagaimana dengan di daerah lain.
(S026)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011