Menurut Product Manager Autogas Indonesia Hendi Suhendi, sebagian besar konverter kit dipakai untuk mobil dinas pemerintah, sisanya adalah mobil pribadi dan mobil komersial.
"Kebanyakan adalah mobil dinas pemerintah, sekitar 50%, pengguna mobil pribadi 30%, sisanya angkutan umum seperti taksi," papar Hendi saat dihubungi Antara News, Jumat.
Pemasangan LGV berkisar di harga Rp13 juta, sementara CNG dihargai Rp16 juta hingga Rp22 juta.
Bahan bakar gas berupa Liquid Gas for Vehicle (LGV/ Vigas) dan Compressed Natural Gas (CNG/ BBG) memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dari 98 sehingga pembakaran lebih sempurna dan mesin lebih bersih. Gas buang pun lebih bersih sehingga bahan bakar gas lebih ramah lingkungan.
Mobil yang menggunakan konverter kit dioperasikan dengan dual fuel, yaitu bensin dan gas. Bensin dipakai untuk menyalakan mesin, setelahnya gas yang menjadi bahan bakar saat mobil melaju.
Pemakaian bahan bakar gas juga diklaim lebih murah dibandingkan dengan BBM. CNG dihargai Rp3.100 per liter, sementara LGV Rp5.100 per liter.
"Kebanyakan adalah mobil dinas pemerintah, sekitar 50%, pengguna mobil pribadi 30%, sisanya angkutan umum seperti taksi," papar Hendi saat dihubungi Antara News, Jumat.
Pemasangan LGV berkisar di harga Rp13 juta, sementara CNG dihargai Rp16 juta hingga Rp22 juta.
Bahan bakar gas berupa Liquid Gas for Vehicle (LGV/ Vigas) dan Compressed Natural Gas (CNG/ BBG) memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dari 98 sehingga pembakaran lebih sempurna dan mesin lebih bersih. Gas buang pun lebih bersih sehingga bahan bakar gas lebih ramah lingkungan.
Mobil yang menggunakan konverter kit dioperasikan dengan dual fuel, yaitu bensin dan gas. Bensin dipakai untuk menyalakan mesin, setelahnya gas yang menjadi bahan bakar saat mobil melaju.
Pemakaian bahan bakar gas juga diklaim lebih murah dibandingkan dengan BBM. CNG dihargai Rp3.100 per liter, sementara LGV Rp5.100 per liter.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013