Tangerang Selatan, Banten (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir menyebutkan sedikitnya ada tiga aspek yang harus diperhatikan sebuah mobil berbahan bakar gas atau Compress Natural Gas (CNG) agar bisa bersaing di pasar otomotif, khususnya di Indonesia.

"Pertama seberapa ramah mobil CNG terhadap lingkungan. Kedua seberapa tangguh teknologi yang digunakan atau ketahanannya.

"Kemudian adalah daya saingnya dengan teknologi yang saat ini sudah beredar di pasar," kata Menteri Nasir dalam sambutannya saat menghadiri serah terima donasi satu unit Honda City CNG dari PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Terkait dengan daya saing, Nasir menekankan betapa pentingnya keterjangkauan harga mobil berbahan bakar gas agar mendorong tingkat penggunaannya dibandingkan mobil konvesional yang beredar saat ini.

"Kisaran harga jual mobil di Indonesia sekira Rp150 juta hingga Rp300 juta. Kalau mobil CNG harganya di kisaran itu maka dia akan bisa bersaing baik," katanya. 

Sementara, apabila mobil-mobil CNG harganya lebih tinggi dari kisaran tersebut, lanjut Nasir, justru akan membuat mobil CNG sebagai produk yang terlampau segmentatif dan hanya digunakan oleh segelintir orang saja.

"Jadi, kalau mobil-mobil CNG itu ramah lingkungan, tangguh dan harganya terjangkau, saya pikir masyarakat akan bergerak ke arah sana," pungkasnya.
Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015