Serpong, Tangerang Selatan (ANTARA News) - PT Honda Prospect Motor (HPM) mendonasikan satu unit City Compressed Natural Gas (CNG) kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) BPPT, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Unit City CNG, yang mengusung teknologi dual fuel atau berbahan bakar ganda yakni bisa menggunakan bahan bakar minyak maupun CNG, didonasikan sebagai unit riset untuk edukasi dan pengembangan teknologi energi bahan bakar alternatif, khususnya gas di Indonesia.

Penyerahan dilakukan oleh Presiden Direktur HPM Tomoki Uchida bersama Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy yang diterima oleh Kepala BPPT Unggul Priyanto didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

Uchida menyebutkan bahwa donasi tersebut menjadi wujud komitmen Honda untuk mendorong penelitian dan pengembangan penggunaan bahan bakar alternatif di Indonesia, yang juga merupakan bagian kampanye "Honda for Indonesia".

"Honda City CNG merupakan sebuah terobosan dalam teknologi otomotif yang cocok untuk diterapkan pada masa mendatang, dengan mengkombinasikan efisiensi bahan bakar serta emisi yang bersahabat terhadap lingkungan. 

"Kami berharap City CNG ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dipelajari sebagai salah satu kendaraan dengan energi bahan bakar alternatif yang sesuai untuk diterapkan ke depannya," kata Uchida saat menyampaikan sambutannya.

Sementara itu, Menteri Nasir menyebutkan bahwa dengan donasi dari Honda tersebut, maka sesuai dengan paradigma yang tengah dibangun dalam tren riset terkait transportasi dan energi alternatif.

"Ini akan mengubah paradigma serta perilaku riset yang kita lakukan agar selalu bertumpu pada prinsip-prinsip teknologi dan ekonomi hijau," kata Nasir.

Oleh karena itu ia menyambut baik langkah positif Honda untuk mendonasikan unit City CNG dalam rangka kepentingan penelitian energi alternatif, serta menyatakan pemerintah akan mendukung langkah serupa ke depannya.

Sedangkan, Kepala BPPT Unggul mengatakan penelitian energi alternatif, khususnya gas sangat disambut baik mengingat harga energi tersebut cenderung lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak.

"Penggunaan bahan bakar alternatif jelas akan mendapatkan sambutan yang baik. Sebelumnya ada juga opsi energi alternatif bahan bakar nabati sepeti bioethanol, namun kurang populer dan sulit bersaing terkendala harganya. Sedangkan gas ini lebih memungkinkan karena harganya tidak jauh dibanding bahan bakar minyak, bahkan lebih murah," kata Unggul.

Unggul memastikan, nantinya hasil riset atas City CNG akan dilaporkan kepada Menristek Dikti untuk kemudian diteruskan pada Presiden Joko Widodo sebagai sebuah sudut pandang atas penggunaan energi alternatif.

City CNG yang bermesin 1,5 liter i-VTEC SOHC empat silinder dapat menggunakan dua sumber tenaga yaitu konvensional bensin atau CNG.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015