Kendati pada Race 1 Asian Karting Open Championship (AKOC), Sean berada di urutan ketiga dan pada Race 2 di tangga kelima, namun ia tetap berada pada puncak klasemen musim ini. Saingan utamanya Weiron Tan dari Malaysia berada di urutan kedua dengan mengumpulkan 120 poin.
Penentu kemenangan Sean terjadi pada race 2 yang berlangsung mendebarkan, ketika Weiron Tan yang berusia 15 tahun dari Tim Axle BHP Racing, melejit dari posisi pole pertama tetap memimpin hingga putaran ke-23 dari 24 yang harus diselesaikan.
Pada pertengahan putaran ke-24, Stefano Cucco dari Italia yang membawa bendera Singapura dan berada di urutan keempat pada Race 1, menyalipnya dengan cepat pada Race 2 dan menoreh waktu total 19:58. 885 dan Tan memasuki finish kedua dengan waktu 19:59, 216 disusul Richard Bradley (20:01, 366), Muhamad Nasri Naufan (20:05, 763) dan Sean Gelael. (20:11, 971).
Rekan satu tim Sean dari Sean GP, Jean Philipe Guignet, menempel di urutan keenam dengan catatan 20:12, 449).
"Saya sudah berusaha maksimal dan saya amat bangga dengan kemenangan Asia ini. Ini saya persembahkan kepada Merah Putih dan semua anggota tim saya dan terutama kedua orangtua saya," kata Sean dalam wawancara seusai bertanding.
Sean yang sempat mengeluarkan air mata dalam pelukan ayahnya Ricardo Gelael dan ibundanya Rini S Bono, mendapat ucapan selamat dari para tokoh olahraga yang hadir di sirkuit Kartrodomo de Coloane, Macau, di antaranya mantan ketua umum KONI Wismoyo Arismunandar serta tokoh otomotif Hutomo MP, Adiguna Soetowo, Faryd Sungkar, Chepot Hanniwiano dan lainnya.
Ricardo Gelael mengatakan, puteranya yang juara karting nasional 2010 itu sudah berusaha maksimal dan tidak mudah bagi pebalap muda dan pengalaman masih rendah itu untuk memenangi kejuaraan setingkat Asia, yang diikuti para pebalap kondang Asia dan Eropa.
"Saya nilai prestasinya sebagai juara Asia luar biasa padahal pengalamannya baru hampir dua tahun. Saya sebelumnya meminta agar ia tidak ngotot memenangi perlombaan di Macau, karena yang terpenting adalah mendapatkan poin, karena hingga putaran keempat di Bangkok ia sudah memimpin dengan 105 poin," kata Ricardo, juara nasional reli mobil 2006.
Stefano Cucco, kelahiran Biella Italia, 31 Desember 1992, mengatakan, seperti niat pebalap lain, ia menargetkan tampil sebagai juara di Macau.
"Saya ingin menang dan saya mendapatkannya pada putaran terakhir. Saya tenang dan tidak ingin tertekan. Ketika ada kesempatan, saya menyalin Tan," kata Cucco, peringkat kesembilan dalam kejuaraan dunia di Zuera dua bulan lalu, di mana Sean yang ikut berlomba berada pada urutan ke-20.
Weiron Tan yang ramah dan ditemani ayahnya ke Macau, mengatakan ia sudah berusaha maksimal. "Saya memenangi Race 1 dan nyaris mengulangnya pada Race 2. Tetapi saya tidak berhasil memacu kendaraan secara maksimal sedangkan Cucco datang dengan cepat melewati saya," kata Tan yang sekolah di Fairway University Kuala Lumpur.
Di kelas Formula 125 Junior Terbuka, Yasuo Senna Irawan yang masih berusia 14 tahun tampil sebagai juara AKOC setelah memenangi race pada perlombaan Minggu. "Saya senang ia menang sebagai juara Asia junior," kata Stanley Iriawan, mengomentari puteranya yang cukup berbakat itu.
Johnny G. Tan, managing director AKOC, mengatakan amat bangga dengan kejuaraan itu, karena pesertanya banyak bahkan peserta dari Eropa pun datang ke Macau.
"Saya bangga dengan pebalap Indonesia yang cukup berbakat, termasuk Sean Gelael dan Senn, dan saya juga bangga pebalap Eropa sekarang banyak yang terfokus pada kejuaraan Asia. Ini berarti AKOC menunjukkan kemajuan yang signifikan," kata Johnny Tan, ketika diminta komentarnya tentang perlombaan putaran terakhir untuk musim 2010 itu.
(A008/T009/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Copyright © ANTARA 2010