Keikutsertaan Sean dalam ajang GP2 merupakan balapan pendukung dari program utama yang sedang dijalaninya musim ini, yaitu mengikuti Kejuaraan Formula Renault 3.5.
Posisi Sean yang seperti itu lebih rendah ketimbang Rio Haryanto, pebalap lain Indonesia yang juga berkiprah di GP2. Posisi Rio, berdasarkan www.gp2.com, ada di tempat ke-4 pada race 1 dan ke-5 pada race kedua, di Sirkuit Hungaroring itu. Posisi Rio belasan angka lebih baik ketimbang Sean.
"Selalu sangat sulit masuk ke dalam sebuah kejuaraan yang sudah berlangsung setengah jalan, di mana para pesaingnya sudah jauh lebih siap dan beberapa di antaranya bahkan sudah berada di musim kelima dalam ajang GP2," kata Sean dalam siaran pers diterima, di Jakarta, Senin.
Namun, Sean yang menjadi pebalap termuda di ajang itu mengatakan dirinya bisa menunjukkan kepercayaan diri yang baik dan berharap bisa terus berkembang terutama untuk menambah pengalamannya.
Sean yang belum pernah mengendarai mobil GP2 harus menyesuaikan mobilnya terlebih dahulu di dalam pit sebelum turun pada sesi latihan bebas pada Jumat (24/7).
"Saya mengalami masalah dengan kaki saya yang melewati pedal sehingga mengakibatkan banyak ketidakseimbangan," kata Sean yang memang memiliki postur tubuh tinggi itu.
Oleh karena itu, kata Sean, timnya memerlukan perbaikan agar dirinya bisa pas berada dalam mobil.
"Artinya, bagian pertama dari sesi latihan tersebut berjalan kurang baik. Setelah dilakukan perbaikan, hasilnya menjadi lebih baik tetapi ban mobil sudah mulai habis jadi saya tidak bisa memaksakan diri secara maksimal," kata pebalap berusia 18 tahun itu.
Sean menyatakan masih terus belajar untuk mencapai limit terbaik saat kualifikasi tersebut.
"Fakta saya hanya berjarak 0,4 detik dari rekan satu tim saya Julian Leal sangatlah menggembirakan terutama karena ada kemungkinan bahwa saya bisa mendapatkan hasil yang sama apabila semuanya berjalan dengan baik," kata putra mantan pebalap senior Indonesia Ricardo Gelael itu.
Saat race pertama, mobil Sean terhenti saat start di putaran pemanasan sehingga ia harus memulai lomba dari pit. Selepas start, Sean mampu melaju dengan baik dan melewati beberapa mobil lainnya saat mereka pit stop sehingga dapat finish di posisi ke-18.
Selanjutnya, pada race kedua, Sean sempat kehilangan beberapa posisi di lap pertama tetapi kemudian bisa memperbaikinya selama balapan dan mencatatkan waktu satu lap yang baik sehingga bisa melewati pebalap-pebalap lain untuk finish di posisi ke-20.
"Secara keseluruhan ini adalah awal yang positif bagi karier saya di GP2. Ban Pirelli sangat lah berbeda dengan yang biasa saya gunakan, jadi ada tantangan tersendiri untuk itu tetapi saya cukup gembira dengan kinerja keseluruhan tetapi tidak termasuk untuk start saya," kata Sean.
Terdapat jeda waktu sekitar satu bulan sebelum Sean berlaga kembali di ajang GP2 di Sirkuit di Spa-Francorchamps, Belgia, pada 22-23 Agustus mendatang.
Ini waktu yang baik untuk mempersiapkan diri karena balapan nanti bisa sangat berat, apalagi balapan akan terus menerus sejak GP2 Belgia mendatang," katanya.
"Selalu sangat sulit masuk ke dalam sebuah kejuaraan yang sudah berlangsung setengah jalan, di mana para pesaingnya sudah jauh lebih siap dan beberapa di antaranya bahkan sudah berada di musim kelima dalam ajang GP2," kata Sean dalam siaran pers diterima, di Jakarta, Senin.
Namun, Sean yang menjadi pebalap termuda di ajang itu mengatakan dirinya bisa menunjukkan kepercayaan diri yang baik dan berharap bisa terus berkembang terutama untuk menambah pengalamannya.
Sean yang belum pernah mengendarai mobil GP2 harus menyesuaikan mobilnya terlebih dahulu di dalam pit sebelum turun pada sesi latihan bebas pada Jumat (24/7).
"Saya mengalami masalah dengan kaki saya yang melewati pedal sehingga mengakibatkan banyak ketidakseimbangan," kata Sean yang memang memiliki postur tubuh tinggi itu.
Oleh karena itu, kata Sean, timnya memerlukan perbaikan agar dirinya bisa pas berada dalam mobil.
"Artinya, bagian pertama dari sesi latihan tersebut berjalan kurang baik. Setelah dilakukan perbaikan, hasilnya menjadi lebih baik tetapi ban mobil sudah mulai habis jadi saya tidak bisa memaksakan diri secara maksimal," kata pebalap berusia 18 tahun itu.
Sean menyatakan masih terus belajar untuk mencapai limit terbaik saat kualifikasi tersebut.
"Fakta saya hanya berjarak 0,4 detik dari rekan satu tim saya Julian Leal sangatlah menggembirakan terutama karena ada kemungkinan bahwa saya bisa mendapatkan hasil yang sama apabila semuanya berjalan dengan baik," kata putra mantan pebalap senior Indonesia Ricardo Gelael itu.
Saat race pertama, mobil Sean terhenti saat start di putaran pemanasan sehingga ia harus memulai lomba dari pit. Selepas start, Sean mampu melaju dengan baik dan melewati beberapa mobil lainnya saat mereka pit stop sehingga dapat finish di posisi ke-18.
Selanjutnya, pada race kedua, Sean sempat kehilangan beberapa posisi di lap pertama tetapi kemudian bisa memperbaikinya selama balapan dan mencatatkan waktu satu lap yang baik sehingga bisa melewati pebalap-pebalap lain untuk finish di posisi ke-20.
"Secara keseluruhan ini adalah awal yang positif bagi karier saya di GP2. Ban Pirelli sangat lah berbeda dengan yang biasa saya gunakan, jadi ada tantangan tersendiri untuk itu tetapi saya cukup gembira dengan kinerja keseluruhan tetapi tidak termasuk untuk start saya," kata Sean.
Terdapat jeda waktu sekitar satu bulan sebelum Sean berlaga kembali di ajang GP2 di Sirkuit di Spa-Francorchamps, Belgia, pada 22-23 Agustus mendatang.
Ini waktu yang baik untuk mempersiapkan diri karena balapan nanti bisa sangat berat, apalagi balapan akan terus menerus sejak GP2 Belgia mendatang," katanya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015