Acara peluncurkan itu, diadakan bertepatan dengan hari jadi PT Fastfood Indonesia pemegang hak eksklusif waralaba restoran KFC ke-35, dimeriahkan pagelaran opera-musik dan artis ibu kota, berlangsung hingga Rabu tengah malam.
Ibunda Sean, Rini Gelael, mengawali pagelaran itu dengan mengumandangkan secara apik riwayat Om Dick Gelael (alm), sejak dari masa mudanya dan perjalanan hidupnya serta falsafah dan moto dalam menjalankan bisnis KFC sejak pertama kali hingga terus berkembang luas.
Pada siang harinya, Sean Gelael dan Antonio Giovinazzai (Italia) yang akan berlaga di ajang lomba Formula Renault 3.5 melakukan atraksi mengendarai mobil Formula Renault dan Formula 3.
Mantan juara reli mobil 1985 dan runner-up 1985 Stig Blomqvist asal Swedia, juga menunjukkan kemahirannya mengemudi di atas Subaru, menimbulkan decak kagum penonton, kendati ia sudah berusia senja (lahir pada 29 Juli 1946).
Pada temu pers Rabu malam, Tim Carlin menyatakan percaya pembalap asal Indonesia Sean Gelael mampu meraih posisi 10 besar pada tahun pertama kejuaraan Formula Renault 3.5 Series musim 2015.
"Kejuaraan ini amat kompetitif dan kita yakin Sean dapat meraih posisi sepuluh besar dan itu sudah bagus," kata Manajer Tim Piers Hunnisett.
Hunnisett mengatakan, Sean yang baru menyelesaikan kejuaraan FIA Formula 3 Eropa serta ikut juga di ajang lomba Macau GP, akan dapat menyesuaikan diri dalam kejuaraan Formula Renault 3.5 dan ia sudah beberapa kali melakukan test.
"Banyak faktor yang mempengaruhi pembalap bisa masuk ke Formula 1 seperti keberuntungan, mesin, teknisi dan lainnya," kata Hunnisett.
Hunnisett mengatakan, dukungan finansial lebih besar dibutuhkan ketika seorang pembalap akan melaju ke Formula 1 dari kejuaraan-kejuaraan balap di bawahnya.
"Untuk saat ini, kami meminta para pebalap untuk fokus pada setiap perlombaan dan mengambil setiap kesempatan yang ada," kata Hunnisett.
Pendiri tim, Trevor Carlin, mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan peluang Sean ke Formula 1 meskipun tim itu pernah mengantarkan sejumlah pembalap ke ajang balap mobil nomor satu di dunia itu seperti Nico Rosberg, Robert Kubica, Sebastian Vettel, dan beberapa pembalap.
"Tapi kami sangat senang Jagonya Ayam memilih untuk terus bersama kami. Sean menunjukkan kemajuan nyata tahun lalu dan berkembang sebagai pebalap tangguh. Kami gembira membawa Sean ke tingkat yang lebih tinggi dalam karirnya dan terus melanjutkan perkembangannya di FR 3.5," ungkapnya.
"Kami berharap dapat mengantarkan lagi beberapa pembalap pada musim 2015 ke Formula 1 karena kami punya pembalap-pembalap bagus pada setiap kategori," kata Trevor yang juga punya tim untuk GP2 Series dan GP3 Series.
Sean mengakui banyak belajar dari kejuaraan Formula 3 yang telah diikutinya selama dua musim, sehingga akan memudahkan untuk beradaptasi dalam Formula 3.5 pada musim 2015.
"Saya akan menghadapi kejuaraan dunia dengan mobil yang berbeda, lebih besar, mesin lebih bertenaga, down-force lebih besar dan ban juga berbeda," kata Sean mengomentari lomba yang tinggal satu anak tangga lagi menuju lomba dunia Formula Satu.
Sean mengaku akan terus mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan mobil dengan setting yang sesuai menjelang dan saat berlangsung kompetisi yang dimulai di Spanyol, April mendatang.
Saya percaya setelah beberapa putaran saya mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan diri dalam perlombaan mendatang," kata Sean, yang kini sudah kuliah di Inggris.
Sean dan rekan satu timnya, Tom Dillmann, akan menggunakan mobil bermesin V8 dengan 530 tenaga kuda dan gearbox semi-otomatis.
Dillmann yang sudah "kenyang" mencicipi asam-garam berbagai jenis perlombaan hingga usianya yang memasuki 25 tahun, menyebutkan akan berusaha sebaik mungkin dalam bekerja sama dengan tim dalam perlombaan sepanjang tahun ini.
"Kerja sama tim amat perlu dan saya akan saling dukung dengan Sean dalam memajukan tim," kata Dillman, kelahiran Mulhouse, Prancis, 6 April 1989, yang sudah berkecimpung di ajang lomba F3 Jerman, F3 Italia, GP2, WS 1.6, WS 2.0, Porsche, dan beberapa lainnya
Giovinazzi, rekan setim Sean selama dua musim pada lomba FIA Formula 3 Eropa - akan melanjutkan kiprahnya di jenis perlombaan itu dengan tetap didukung sepenuhnya oleh Jagonya Ayam with Carlin.
"Ini merupakan tahun ketiga saya di lomba FIA Formula 3 Eropa, makanya saya berusaha sebaik mungkin untuk menjuarainya. Kesempatan didukung Tim Jagonya Ayam selama satu musim ini harus saya manfaatkan sebaik-baiknya," kata Anto, panggilan akrab pemuda ramah dari Italia itu.
KFC yang sudah berusia 35 tahun, saat ini mempekerjakan 18.500 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pemilik tim, Ricardo Gelael, menyatakan, KFC tetap menjadikan Tim Jagonya Ayam sebagai salah satu duta brand KFC.
"Diusungnya Jagonya Ayam yang menjadi semboyan atau moto duta KFC di setiap ajang F3 akhirnya menjadikan tim tidak dapat dipandang sebelah mata, dan ini tentu membanggakan bagi kita semua," katanya.
Tim ini menjadi "Tim Kuning" yang selalu mengejutkan dan dapat perhatian besar di antara tim yang mengikuti perlombaan bergengsi itu, yang diikuti hanya satu pemuda dari Indonesia, Sean Gelael.
Pewarta: AR Loebis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015