Jakarta (ANTARA) - General Motors Co dan Nikola Corp masih dalam tahap negosiasi untuk mencapai kesepakatan dalam kerja sama produksi pickup listrik dan truk besar berbahan bakar hidrogen.

"Transaksi kami dengan Nikola belum ditutup," kata juru bicara GM, Juli Huston-Rough dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Selaasa (29/9).

"Kami melanjutkan diskusi kami dengan Nikola dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut bila sesuai atau diperlukan," kata dia.

Kendati demikian, Huston-Rough dan juru bicara Nikola menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanya apakah persyaratan kesepakatan sedang dinegosiasikan ulang.

Baca juga: Pendiri Nikola beli desain truk dari desainer Rimac

Baca juga: Nikola dapat dukungan investor setelah CEO Trevor Milton mundur


Nikola berharap negosiasai selesai sebelum 30 September. Ketika kesepakatan itu diumumkan, mereka menambahkan, salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian jika belum menemui kesepekatan hingga 3 Desember.

Aliansi tersebut diumumkan pada 8 September yang lalu, di dalamnya terdapat rencana GM untuk menerima 11 persen saham Nikola bernilai sekitar 2 miliar dolar AS dan pembayaran hingga 700 juta dolar AS untuk membangun pickup Badger dari startup tersebut.

Sebagai imbalannya, GM setuju untuk memasok Nikola dengan baterai listrik, arsitektur sasis, dan pabrik untuk membangun pikap Badger, serta sistem sel bahan bakar untuk truk berat yang direncanakan oleh Nikola.

Sebagai bagian dari kesepakatan, GM juga akan menyimpan 80 persen dari kredit regulasi EV yang dihasilkan oleh Badger dan memiliki hak untuk membeli sisanya dengan harga pasar, yang akan membantu GM mengimbangi penjualan kendaraan bertenaga bensin.

Baca juga: GM dan Nikola "keroyok" Tesla di segmen truk listrik

Baca juga: Startup truk listrik Nikola dituding tipu investor
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020