"Jika peluang in-sourcing tersedia bagi kami, dan jika kami memutuskan untuk mengeksplorasinya, kemungkinan itu akan terjadi pada tahun 2024," kata Brady pada konferensi Deutsche Bank Global Auto Industry, dikutip Reuters, Jumat.
Dia menambahkan untuk pada akhirnya meningkatkan volume dan mengurangi biaya, Nikola mungkin harus mengeksplorasi opsi tersebut.
Saat ini, Nikola mengambil baterainya dari LG Energy Solution, sementara perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan pasokan dengan Proterra In pada Januari.
Brady mengulangi target perusahaan untuk membuat truk listrik baterai 300 hingga 500 unit tahun ini, tetapi mengatakan gangguan rantai pasokan tetap menjadi perhatian.
Dia mengatakan Nikola bertujuan untuk melokalisasi sumber suku cadangnya sebanyak mungkin ke Amerika Utara, dengan mengatakan saat ini sebagian besar suku cadangnya berasal dari Eropa.
Baca juga: Hummer listrik edisi pertama habis dipesan dalam 11 menit
Baca juga: Pendiri Nikola beli desain truk dari desainer Rimac
Baca juga: Startup truk listrik Nikola dituding tipu investor
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022