Beijing (ANTARA News) - Nissan Motor Co Jepang berinvestasi sekitar 900 juta US dolar untuk meningkatkan kapasitas pembuatan kendaraannya di China hingga 40 persen pada tahun 2021.

Hal itu merupakan bagian dari strategi 60 miliar Yuan (8,73 miliar US dolar) untuk menjadi tiga pemain teratas di pasar mobil terbesar di dunia tersebut.

Nissan dan mitra joint venture mereka di China yakni Dongfeng Group menyiapkan investasi sekitar 900 juta US dolar untuk ekspansi kapasitas pada beberapa tahun ke depan, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Bila hal itu terealisasi, kapasitas produksi kendaraan Nissan di Cina akan meningkat menjadi 2,1 juta kendaraan per tahun.

Baca juga: Dongfeng-Nissan berencana merilis 20 kendaraan listrik pada 2022

Investasi ini merupakan bagian dari rencana multi tahun yang diungkapkan sebelumnya untuk memperluas penjualan Nissan di China.

Pasar mobil China telah didominasi oleh General Motors Co dan Volkswagen AG selama hampir dua dekade, dengan masing-masing menjual 4 juta kendaraan pada tahun lalu.

Nissan bersama dengan Toyota Motor Corp, Ford Motor Co, dan Honda Motor Co tertinggal jauh di belakang. Masing-masing menjual sekitar 1 juta lebih kendaraan pertahun. Nissan ingin keluar dari lapisan kedua ini dan berupaya untuk bisa menjadi produsen mobil ketiga di China, kata pemimpin Nissan China.

Pada tahun lalu Nissan menjual sebanyak 1,5 juta kendaraan. Target Nissan adalah menjual hingga 2,6 juta kendaraan per tahun pada 2022, kata seorang sumber yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan terkait tentang perluasan tersebut. Demikian dilansir dari Reuters.

Baca juga: Nissan luncurkan Terra sebagai penantang Fortuner dan Pajero
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018