Jakarta (ANTARA) - Menurut sebuah laporan baru dari Jepang, Mitsubishi Motors siap untuk bergabung dengan kemitraan Honda-Nissan yang baru saja dibentuk, yang berfokus pada kendaraan listrik dan perangkat lunak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Memasuki aliansi baru yang awalnya diumumkan oleh Honda dan Nissan pada Maret 2024, dapat membantu Mitsubishi secara signifikan mengurangi biaya penelitian dan pengembangan yang terkait dengan kendaraan listrik, lapor Carscoops, Senin (9/7).

Ketiga perusahaan juga dapat menghemat uang dengan menstandarisasi perangkat lunak terkait AI di mobil mereka.

Baca juga: Honda-Nissan satukan kekuatan untuk ciptakan mobil listrik masa depan

Selain itu, mereka dapat memperluas jajaran produknya masing-masing dengan melakukan kesepakatan OEM di berbagai bidang seperti powertrain plug-in hybrid (PHEV) dan mobil kei (kei car).

Laporan ini berasal dari Nikkei Asia, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang kondisi kesepakatan tersebut. Namun, dalam pengumuman kemitraan awal, Honda dan Nissan menegaskan bahwa mereka tidak merencanakan ikatan modal.

Seorang penganalisis Goldman Sachs memprediksi bahawa perangkat lunak yang direncanakan untuk dikembangkan tersebut akan menjadi bagian yang paling penting dalam kerja sama itu.

Baca juga: Elon Musk hadapi tantangan pasar mobil listrik di Jepang

Laporan ini cukup untuk membuat saham Mitsubishi naik 6,3 persen, dengan kenaikan yang lebih kecil untuk Nissan (+2,8 persen) dan Honda (+2,6 persen).

Fakta bahwa dua dari tiga perusahaan yang dilaporkan telah menjadi anggota Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang lebih luas, seharusnya membuat negosiasi menjadi lebih mudah. Goldman Sachs menggambarkan partisipasi Mitsubishi sebagai "perkembangan alami" karena Nissan memiliki 34 persen saham Mitsubishi.

Awal bulan ini, dilaporkan bahwa Toyota akan bekerja sama dengan Suzuki, Subaru, dan Mazda untuk mobil listrik di masa depan, menyusul kerja sama baru-baru ini antara Toyota, Subaru, dan Mazda untuk pengembangan mesin pembakaran. Hal ini secara efektif membagi industri otomotif Jepang menjadi dua kubu yang saling bersaing.

Baca juga: Arab Saudi gandeng perusahaan Jepang kembangkan mobil listrik pertama

Dengan berkolaborasi, produsen mobil Jepang akan dapat bersaing dengan Tesla dan banyak merek China, yang saat ini lebih unggul dalam mobil listrik.

Penjualan tahunan gabungan untuk Mitsubishi, Honda, dan Nissan adalah 8,35 juta unit. Jumlah ini hampir setengah dari gabungan produksi global Toyota, Daihatsu, Suzuki, Subaru, dan Mazda, yaitu sekitar 16 juta.

Baca juga: Fokus ke kendaraan listrik, Honda akan tutup satu pabrik di Jepang

Baca juga: Menurut koran Jepang, Mitsubishi juga curangi data mobil listrik

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024