Jakarta (ANTARA) - Dua pabrikan otomotif besar asal Jepang, Honda dan Nissan diinformasikan akan melakukan hal bersama-sama dalam menghadirkan kendaraan elektrik masa depan.
Arena ev pada Sabtu mengabarkan bahwa kedua perusahaan otomotif tersebut memiliki gagasan yang sama untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik penuh di masa depan.
Diskusi yang baru memasuki babak awal ini diyakini bahwa kedua perusahaan ini akan memanfaatkan keahlian mereka masing-masing seperti dalam hal rancangan dan juga pengembangan platform untuk kendaraan elektrik tersebut.
Ketika diskusi tersebut nantinya akan berlanjut, kedua perusahaan tersebut nampaknya akan mengarah ke topik yang lebih serius yakni urusan menu utama untuk kendaraan listrik itu sendiri.
Rencana ini dilakukan untuk memberikan manfaat efisiensi biaya untuk pengembangan dan juga produksi kendaraan listrik di tengah meningkatnya persaingan dari jenama Tiongkok yang mendapatkan keuntungan dari sumber komponen internal seperti BYD yang sudah membuat baterai secara mandiri.
Saat ini, kendaraan listrik menyumbang sekitar 20 persen penjualan di China dan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik menjadikan negara tersebut sebagai eksportir kendaraan terbesar di dunia (berdasarkan volume) dari Jepang pada tahun lalu.
Sedangkan di Jepang, kendaraan listrik baru hanya bisa menguasai sekitar 2 persen pasar, jadi jelas ada banyak hal yang perlu dilakukan di sana.
Kemitraan Nissan-Honda mungkin bisa membantu menurunkan biaya untuk kedua merek tersebut yang pada gilirannya akan menghasilkan lebih banyak penjualan.
Baca juga: Gartner: Biaya produksi mobil listrik akan lebih murah pada 2027
Baca juga: Beijing: kecurigaan AS terhadap mobil listrik China dibesar-besarkan
Baca juga: Insentif mobil listrik demi mengeliminasi polusi transportasi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024