Aksi simpatik itu melibatkan lima entitas antara lain Adventurous Riders Club (ARC) R15 Jakarta, Jarak Aman, Independent Bikers Club (IBC) Jakarta, Skills Jakarta, dan Alanbikerscom, yang menyasar pengendara sepeda motor di Jalan Asia Afrika, Senayan.
Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto, mengatakan sekira 90 persen pesepeda motor yang meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan dipicu karena luka di kepala dan leher.
Dia menambahkan, memakai helm saat berkendara merupakan "ikhtiar" guna mereduksi dampak terjadinya kecelakaan.
"Kami berharap, memakai helm menjadi sebuah kebutuhan, bukan semata kewajiban," ujar Edo Rusyanto di sela aksi simpatik itu dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Aksi simpatik Mudik Sehat Mudik Selamat kurangi fatalitas kecelakaan
Edo Rusyanto mengatakan, menggunakan helm saat berkendara merupakan wujud menjaga keseimbangan hak dan kewajiban di jalan raya, yang sesuai dengan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Gerakan moral seperti ini juga bagian dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, terkait dengan kemanusiaan yang beradab maupun keadilan sosial," kata Edo Rusyanto terkait pelaksanaan aksi yang digelar pertepatan pada hari lahir Pancasila itu.
Ketua pelaksana Aksi Simpatik Pahala, Didit Prasetya, mengatakan kegiatan itu merupakan wujud kepedulian ARC R15 sebagai sesama pengguna sepeda motor. "Pokoknya, naik motor harus selalu ingat Pahala," katanya.
Ketua IBC Jakarta, Rio Winto, mengatakan pihaknya juga membagikan helm kepada sejumlah pesepeda motor. Pembagian helm menjadi simbolis guna menyoroti pentingnya memakai alat keselamatan bagi pesepeda motor.
"Sambil membagikan helm, kami juga mengajak pesepeda motor untuk selalu pakai helm saat di mengendarai motor," ujarnya.
Baca juga: Puluhan komunitas motor gelar aksi simpatik keselamatan jalan
Baca juga: Jarak Aman gulirkan festival keselamatan berkendara
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018