Barcelona (ANTARA) - Kalangan bisnis Spanyol menyambut baik pengumuman perusahaan otomotif multinasional, Stellantis, dan produsen baterai China, CATL, pada pekan lalu yang akan bekerja sama untuk membangun pabrik baterai senilai 4,1 miliar euro (1 euro = Rp16.848), atau 4,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.050), di Spanyol timur laut.

Stellantis dan CATL menargetkan pabrik baru tersebut mulai beroperasi pada akhir 2026. Pabrik yang akan memproduksi baterai lithium iron phosphate (LFP) ini akan berlokasi di Zaragoza, wilayah Aragon.

"Investasi ini akan mengonsolidasikan salah satu sektor utama dalam perekonomian Aragon, yaitu sektor otomotif ... reaksinya benar-benar positif," kata Jose Miguel Sanchez, direktur pelaksana Kamar Dagang Zaragoza, kepada Xinhua pada Senin (16/12).

Industri otomotif di Aragon saat ini telah mempekerjakan 35.000 orang, dengan sekitar 4.500 di antaranya bekerja di pabrik Figueruelas milik Stellantis yang sudah berdiri di Zaragoza. Sementara, pabrik baru diperkirakan akan menciptakan hingga 3.000 lapangan kerja baru.

"Hal ini akan berdampak pada produk domestik bruto (PDB) Aragon yang kami perkirakan akan meningkat sekitar 1,5 persen, sementara dampak pada lapangan kerja juga akan sangat relevan. Selain itu, akan ada pula dampak tambahan pada konsumsi," imbuh Sanchez.

Industri otomotif Aragon saat ini menyumbang 6 persen dari PDB wilayah itu dan 30 persen dari total lapangan kerja industri, menurut pemerintah daerah Aragon.

  Foto yang diambil pada 2 November 2023 ini menunjukkan kantor pusat Stellantis di Amsterdam, Belanda. (Xinhua/Jesse Wieten) 


Stellantis mengatakan usaha patungan ini akan meningkatkan kredensial baterai LFP perusahaan tersebut di Eropa dan memungkinkannya untuk memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai yang lebih berkualitas tinggi dan terjangkau.

Sementara itu, kepala kamar dagang tersebut menuturkan dirinya berharap usaha patungan itu akan menjadi "langkah awal untuk mengonsolidasikan lebih banyak investasi dari China di sektor ini," seraya menambahkan bahwa hal itu akan "berdampak sangat signifikan" pada proses transisi energi.

Mengenai keberlanjutan, pihak perusahaan mengatakan pabrik baterai baru tersebut dirancang untuk sepenuhnya netral karbon, sehingga dapat berkontribusi bagi upaya dekarbonisasi sektor transportasi dan peningkatan mobilitas listrik. 

 

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024