Jakarta (ANTARA News) - Bosch, penemu teknologi busi pertama di dunia, berinovasi mengembangkan produknya dengan menghadirkan busi Super 4 yang lebih lengkap memenuhi kebutuhan pasar mobil pabrikan Asia.
"Super 4, yang mengandalkan empat elektroda ini, membuat pengapian lebih efektif sehingga mampu memberikan akselerasi kendaraan yang lebih bertenaga dan responsif," kata Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Griselda Iwandi dalam keterangan tertulis, Senin.
Selain itu, Bosch mengusung teknologi "Surface-Air Gap" yang mampu menjaga ujung busi bebas dari sisa pembakaran. Teknologi ini membuat pembersihan pada ujung busi terjadi ketika pengapian sehingga performa busi tetap optimal selama masa pakai hingga 45.000km.
Keempat elektroda dasar pada Bosch Super 4 telah diatur otomatis dari pabrik sehingga pengguna tidak perlu mengatur ulang secara manual.
"Teknologi Jerman yang tertanam di Bosch Super 4 selain mampu meningkatkan performa mobil juga mampu meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar. Busi ini juga sangat kompatibel dengan mayoritas kendaraan buatan Asia yang dipasarkan di Indonesia," kata Griselda.
"One Wrong Part Ruins Everything"
Melalui kampanye "One Wrong Part Ruins Everything" yang sedang dijalankan, Bosch mendukung mobilitas yang aman dengan mengedukasi konsumen mengenai pentingnya memilih suku cadang kendaraan yang berkualitas.
Diperkuat jajaran suku cadang dan komponen berkualitas tinggi untuk mayoritas model kendaraan, portofolio Bosch menawarkan berbagai macam produk yang praktis, menarik, dan berharga, yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara.
Keunggulan teknologi Jerman tidak hanya mampu menggerakkan kendaraan Eropa, tetapi juga menggerakkan kendaraan Asia. Para pengemudi di Indonesia mendapatkan solusi yang tepat (#GetItRight) dengan menggunakan produk dan layanan Bosch (#StartWithBosch).
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016