“Konsep plesiran dan berbagi ini kami gunakan untuk memberikan edukasi pada siswa dengan cara yang berbeda dan memotivasi masyarakat sekitar daerah wisata untuk lebih peduli terhadap pendidikan,” ungkap Dadang Kusuma, Ketua Komunitas Vespagraphy dalam siaran persnya, Jumat.
Selain memberikan ajaran fotografi dan videografi kepada penduduk lokal, komunitas ini juga memberikan gambaran profesi yang bisa digeluti para siswa-siswi di masa depan.
Tim Vespagraphy juga membagikan buku bacaan kepada siswa setempat dan berharap semakin banyak kalangan profesional yang bersedia menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok Indonesia.
“Kami ingin merangkul lebih banyak kalangan profesional untuk turun tangan menuntaskan salah satu janji kemerdekaan melalui pendidikan dengan cara yang kreatif,” tutup Yudi P Pratomo Penasehat Komunitas Vespagraphy.
Kegiatan pendidikan non profit ini melibatkan kalangan profesional seperti wartawan foto dan video, akademisi, teknisi dan beberapa profesi lainnya untuk menggugah semangat belajar siswa melalui edukasi kreatif.
Tim Vespagraphy bertolak dari Jakarta menuju Karimun Jawa pada Jumat (29/5) pukul 02.00 Wib menggunakan delapan Vespa menempuh perjalanan lebih dari 500 kilometer dalam waktu sekitar 24 jam.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015