Dalam pertemuan dengan tamu pertamanya tersebut, Menperin didampingi Plt Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Panggah Susanto dan Direktur Industri Alat Transportasi Darat Soerjono. Sementara dari pihak VW hadir Vice President VW Christian Klinger dan Executive Vice President VW AG/President Commercial Operation Greater China and ASEAN Weining Soh.
"VW mau memperluas pabriknya yang sekarang," kata Panggah Susanto usai pertemuan yang digelar di Menara Peninsula, Jakarta, Rabu.
Menurut Panggah, dalam pertemuan VW membicarakan hal terkait rencana perluasan investasinya, serta produksi mobil VW berbahan bakar non minyak.
"Saya kira tadi kita sudah mulai. Bagaimana kita terus dorong bahan bakar CNG dan Euro 4 itu bisa cepat terealisasi. Ini masukan yang baik di pemerintahan yang baru ini," kata Panggah.
Sementara itu, Soerjono mengatakan, pemerintah Indonesia mendukung rencana perluasan investasi VW tersebut. Pasar VW di Malaysia tidak lagi kuat karena 50 persennya telah dikuasai Proton.
Menurutnya, rencana investasi ini sudah disetujui oleh kantor pusat VW di Jerman, namun belum pada tahap pembicaraan mengenai besaran nilai investasi dan kapasitas produksi VW yang akan ditingkatkan.
"Investasi belum tahu. Mereka baru mendapatkan approval dari headquarter-nya. Tahun depan sudah bisa jalan," ujar Soerjono. Saat ini, lanjutnya, total penjualan mobil VW di Indonesia mencapai 5.000 unit per tahun.
Dengan penambahan investasi tersebut, VW berencana meningkatkan produksi per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan juga pasar ASEAN.
Soerjono berharap VW bisa seimbang dalam membagi produksinya antara untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, dengan prosentase 50:50.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014