Bangkok/Mumbai (ANTARA News) - Karl Slym, managing director Tata Motors Ltd yang tewas akibat jatuh dari ketinggian di hotel di Bangkok pada Senin (27/1) kemungkinan bunuh diri.

Slym (51), warga negara Inggris, bersama istrinya adalah tamu lantai 22 hotel Shangri-La Bangkok.

Dia sudah menghadiri rapat direktur Tata Motors Thailand di Bangkok.

Pegawai hotel menemukan jasadnya pada hari Minggu di lantai empat.

"Kami tidak menemukan tanda-tanda perlawanan," kata kepala penyelidik letnan polisi Somyot Boonyakaew kepada Reuters.

"Kami menemukan jendela terbuka. Jendela itu sangat kecil, jadi tak mungkin dia tergelincir. Tubuhnya besar, jadi dia harus memanjat jendela agar bisa jatuh. Berdasarkan penyelidikan awal, kami yakin dia melompat."

Menurut letnan Boonyakaew, polisi menemukan catatan tiga halaman dalam bahasa Inggris untuk Slym yang ditulis oleh istrinya.

Jenazah Slym diotopsi pada hari Senin namun polisi tidak memberikan penjelasan lebih rinci.

Juru bicara Tata Motors menolak berkomentar atas kemungkinan penyebab meninggalnya Slym.

Perusahaan itu pada Senin lewat pernyataan menyebut Slym telah membuktikan kepemimpinan dalam pasar yang menantang.

Kepolisian Thailand menyebut mereka mendapat laporan dari Shangri-La hotel sekitar pukul 07.45 Minggu pagi setelah karyawan menemukan jasad Slym.

Mereka membangunkan istri Slym yang tampak shock saat diberitahu kejadian yang menimpa suaminya.

Pasangan itu sudah 30 tahun menikah dan tidak punya anak.

Sebelum bergabung dengan Tata Motors, Slym adalah wakil presiden eksekutif di SGMW Motors, China, yang merupakan joint venture General Motors.

Sebelumnya dia mengepalai General Motors di India.
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014