Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil mewah Inggris Jaguar Land Rover akan melatih kembali 29.000 karyawan dan staf di pengecer secara global selama tiga tahun ke depan untuk merancang, membangun, dan memperbaiki kendaraan listrik (EV) sebelum beralih dari mobil berbahan bakar fosil.

Unit Tata Motors India mengatakan mayoritas teknisi di pengecernya harus menerima pelatihan tentang servis kendaraan listrik untuk mengatasi kesenjangan keterampilan yang muncul.

Pergeseran ke kendaraan listrik membuat pembuat mobil perlu memberikan keterampilan baru kepada pekerja yang terlatih untuk membuat dan memperbaiki model bahan bakar fosil.

Ada kekhawatiran luas bahwa lebih sedikit bagian yang bergerak di kendaraan listrik dapat berarti lebih sedikit pekerjaan manufaktur yang dibayar dengan baik di industri otomotif, terutama di pabrik mesin atau transmisi.

Jaguar Land Rover (JLR) mengatakan akan melatih kembali ribuan insinyur otomotif dan karyawan produksi yang sangat terampil, yang sebelumnya bekerja pada pengembangan mobil pembakaran internal, untuk berspesialisasi dalam elektrifikasi, mobil digital, dan otonom.

Penjualan kendaraan listrik telah meningkat tajam di Eropa selama dua tahun terakhir. Merek Jaguar mewah JLR akan sepenuhnya menggunakan listrik pada tahun 2025 dan produsen mobil tersebut akan meluncurkan versi listrik dari seluruh jajarannya pada tahun 2030.

JLR telah mengembangkan materi pelatihannya sendiri bekerja sama dengan University of Coventry dan University of Warwick. Demikian seperti disiarkan Reuters, Rabu.

Baca juga: Range Rover terbaru meluncur di Indonesia, harga mulai Rp5,9 miliar

Baca juga: Tata Motors lihat penjualan meningkat seiring redanya kelangkaan chip

Baca juga: Sejumlah pabrikan tarik 54 ribu kendaraan karena cacat suku cadang
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022