Pabrik terletak di Kota Sanand di negara bagian Gujarat barat dan baru-baru ini mulai ditawarkan saat Ford mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memproduksi kendaraan di India, dengan alasan pangsa pasar kurang dari dua persen.
Ford telah bertahan selama lebih dari dua dekade untuk menghasilkan keuntungan di pasar India sebelum akhirnya berhenti pada dua bulan lalu.
Baca juga: Ford rugi 3,1 miliar dolar AS, rantai pasokan jadi hambatan
Menurut Reuters, penjualan pabrik akan mencakup tanah yang di tempatinya, semua aset, serta karyawan.
Harga penjualan tidak diungkapkan, tetapi The Economic Times melaporkan bahwa angka penjualan sekitar 100-150 juta dolar AS. Selain insentif pemerintah, Tata juga telah mengumpulkan 1 miliar dolar AS dari perusahaan swasta TPG untuk bisnis EV-nya.
“Meningkatnya preferensi pelanggan untuk kendaraan penumpang dan listrik yang dibuat oleh Tata Motors telah menyebabkan pertumbuhan berlipat ganda… potensi transaksi ini akan mendukung perluasan kapasitas,” kata direktur pelaksana Tata Passenger Electric Mobility Shailesh Chandra, dikutip dari Carscoops pada Rabu.
Tata Motors mendominasi pasar mobil listrik di India dan berencana untuk mengembangkannya lebih jauh dengan insentif miliaran dolar dari pemerintah.
Kapasitas produksi diharapkan menjadi 300.000 unit per tahun setelah mesin baru dipasang untuk meningkatkan produksi EV, dengan kapasitas meningkat menjadi 400.000 unit segera setelahnya.
Kesepakatan itu tidak akan mencakup pabrik kedua Ford di India, yang memproduksi mesin untuk pasar ekspor.
Baca juga: Ford tarik 39 ribu SUV di AS setelah laporan kebakaran mesin
Baca juga: Ford jual saham di Rivian seharga Rp2,7 triliun
Baca juga: Ford kembangkan teknologi mungkinkan hidupkan mesin dari jarak jauh
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022