Jakarta (ANTARA) -
Produsen otomotif Ford Motor F.N mengatakan akan mengurangi produksi truk pikap F-150 Lightning karena permintaan kendaraan listrik (EV) lebih rendah dari perkiraan.

Produsen mobil nomor dua di Amerika Serikat itu, seperti disiarkan Reuters pada 19 Januari, berencana memangkas produksi di Michigan Rouge Electric Vehicle Center menjadi satu shift mulai 1 April mendatang.

Lalu pada Oktober, Ford untuk sementara waktu akan mengurangi satu dari tiga shift di pabrik Michigan yang memproduksi truk pikap F-150 Lightning.

“Kami memanfaatkan fleksibilitas manufaktur kami untuk menawarkan pilihan kepada pelanggan sambil menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas kami,” kata CEO Ford Jim Farley dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Ford tarik kembali varian EcoSport 1.0-liter EcoBoost di AS

Pengumuman ini menyusul kabar terbaru dari melambatnya permintaan truk EV.

Ford berencana memproduksi sekitar 1.600 truk F-150 Lightning EV per minggu mulai bulan Januari atau setengah dari jumlah yang direncanakan sebelumnya yakni 3200 truk.

Pemotongan produksi F-150 Lightning terjadi pada saat produsen mobil Detroit memprotes pemerintahan Biden karena dianggap bertindak terlalu jauh dengan proposal terkait penggunaan aturan emisi yang akan mengakibatkan 67 persen dari semua kendaraan baru pada tahun 2032 adalah kendaraan listrik.

Baca juga: RMA Indonesia buka diler resmi Ford di Surabaya tahun depan

Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin oleh Partai Republik pada Desember 2023 memilih untuk melanjutkan rencana tentang peraturan emisi kendaraan, sehingga menimbulkan ancaman veto dari Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan para produsen mobil akan melakukan investasi besar pada kendaraan listrik dan produksi baterai serta pendanaan pemerintah untuk pengisian kendaraan listrik baru.

Ford mengatakan langkah tersebut berdampak pada 1.400 pekerja di pabrik mereka. Sekitar 700 orang akan dipindahkan ke Pabrik Perakitan Michigan dan yang lainnya akan ditempatkan di Kompleks Rouge atau fasilitas lain di Michigan, atau memanfaatkan program pensiun khusus.

Produsen mobil tersebut melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dalam penjualan kendaraan listrik global pada tahun 2024, meskipun memperkirakan pertumbuhannya kurang dari yang diperkirakan.

Baca juga: Ford Indonesia buka diler 3S terbaru di Samarinda
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024