Tokyo, Jepang (ANTARA) - Presiden dan CEO Honda Motor Co Toshihiro Mibe menyebut bahwa pihaknya berencana untuk memproduksi massal baterai all-solid-state pada akhir dekade 2020.

Mibe, dalam wawancara dengan jurnalis Indonesia di Kantor Pusat Honda di Aoyama, Tokyo, Jepang, Jumat, mengatakan bahwa Honda tengah mengembangkan baterai generasi berikutnya yaitu baterai all-solid-state.

Baterai jenis ini memiliki sejumlah keunggulan, termasuk dalam aspek biaya, kapasitas penyimpanan daya, dan tingkat keamanan yang lebih baik karena tidak mudah terbakar.

Baca juga: Honda Prologue mejeng di JMS 2023, dijual di Amerika pada 2024

Baca juga: Honda kenalkan ragam teknologi mobilitas terbaru di JMS 2023


Namun, Mibe mengakui bahwa teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan baterai all-solid-state sangat sulit, termasuk dalam proses produksi.

Sebagai gambaran, baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil listrik saat ini, memiliki keunggulan berupa elektrolit cair yang memudahkan ion mengalir bolak-balik antara anoda dan katoda.

Di sisi lain, baterai all-solid-state memiliki fitur elektrolit padat, yang memerlukan teknik fabrikasi dan pemilihan bahan tertentu untuk memudahkan aliran ion.

Hal ini termasuk penekanan untuk meningkatkan kepadatan bagian dalam elektrolit padat dan melakukan teknik pemrosesan khusus serta memilih bahan tertentu untuk memastikan kontak antarmuka yang sangat baik antara elektroda dan elektrolit.

Oleh karena itu, kata dia, Honda sedang memulai tahap pilot line pengembangan baterai all-solid-state di fasilitas produksi mereka.

"Sekarang ini sedang dimulai pilot line di production line kami, ini kemungkinan tahun depan dan tentunya ini akan mengarah ke produksi massal yang rencananya di tahun 2020-an akhir," kata Mibe.

Diketahui, Honda Motor Co. menganggarkan 8 triliun yen atau sekitar Rp915 triliun untuk penelitian dan pengembangan selama satu dekade ke depan, dengan target meluncurkan 30 model kendaraan listrik secara global pada tahun 2030.

Sebagian besar dari investasi tersebut dialokasikan untuk elektrifikasi dan teknologi perangkat lunak. Sekitar 43 miliar yen atau setara kurang lebih Rp4,9 triliun untuk produksi baterai solid-state.

Honda menargetkan akan memproduksi 2 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2030 demi mendapatkan pangsa pasar yang tumbuh cepat di sektor kendaraan listrik.

Baca juga: Honda siap bersaing dengan pabrikan mobil listrik China

Baca juga: Honda kenalkan mobil konsep Sustaina-C di Japan Mobility Show

Baca juga: Honda kenalkan taksi otonom Cruise Origin di Japan Mobility Show 2023
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023