Jakarta (ANTARA) - CEO Ford Jim Farley mengatakan bahwa masih banyak dari masyarakat yang merasa takut atau khawatir ketika menggunakan kendaraan elektrik untuk saat ini.

Selain itu, dia juga berpendapat bahwa masyarakat masih enggan untuk membeli kendaraan listrik karena permasalahan harga yang tergolong cukup tinggi di beberapa negara.

Arena EV pada Minggu mewartakan bahwa dengan semakin luasnya jaringan pengisian daya cepat yang tersaji di berbagai titik, akan dapat menurunkan kecemasan berlebih bagi konsumen yang akan beralih.

Baca juga: Mobil listrik ID Volkswagen. GTI hadir dengan suara mesin palsu

Selain itu, jarak tempuh yang cukup tinggi juga akan membantu mereka dalam mengatasi kekhawatiran pada saat menggunakan kendaraan berbasis baterai.

Farley juga mengatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan sebuah solusi dari kecemasan tersebut dengan menghadirkan berbagai jenis kendaraan di masa mendatang.

Salah satunya adalah F-150 Lightning yang merupakan pikap listrik terlaris di AS, mungkin tidak mengherankan mengingat F-150 telah menjadi kendaraan terlaris di negara tersebut selama 41 tahun.

Ford memang banyak menelan kerugian dalam bisnis kendaraan elektrik, sejauh ini perusahaan telah mengalami kerugian hingga 1,8 miliar dolar AS hingga saat ini dan diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 4,5 miliar dolar pada akhir tahun ini.

Meski begitu, Farley memiliki keyakinan penuh hal ini akan berbanding terbalik ketika kendaraan listrik akan menguasai 30, 40, atau bahkan 50 persen bisnis Ford. Untuk mewujudkannya, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 600.000 unit EV per tahun yang dimulai tahun 2024.

Baca juga: Mengapa kendaraan listrik buatan China lebih murah?

Baca juga: Jokowi ungkap baterai EV dari RI bisa buat negara lain ketergantungan

Baca juga: Hyundai sematkan fitur pintar Bluelink pada Ioniq 5

 

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023