Jakarta (ANTARA) - Manajer Pemasaran Produk Gajah Tunggal Tbk. Eko Supriyatin mengatakan mereka masih terus menganalisis dan melihat potensi tren electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di pasar otomotif Indonesia untuk masa mendatang.

GT Radial tidak ingin terlalu tergesa-gesa dalam menyajikan ban yang dikhususkan untuk kendaraan listrik bagi konsumen mereka di sini.

"Dari sisi teknologi juga kita sudah mengarah ke sana dan dari sisi pemasaran serta penjualan juga penting untuk melihat apakah pasar ini cukup stabil nantinya. Itu juga harus kita lihat karena harga kendaraan listrik juga kan masih mahal saat ini," kata Eko di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/3).

Meski begitu, dia tidak menampik bahwa GT Radial akan juga bermain untuk memproduksi berbagai jenis ban yang dikhususkan untuk kendaraan ramah lingkungan. Saat ini, menurut dia pihaknya sudah menjalani berbagai proses dalam menciptakan ban khusus EV.

"Tentu kami tidak tinggal diam, kami selalu menganalisa dan mempelajari serta mencoba dan membuat formula ke arah sana (EV) dan saat ini sedang berjalan," kata Eko.

Baca juga: GT Radial Savero A/T Pro tersedia mulai dari Rp700 ribuan

Menurut dia, memproduksi ban yang dikhususkan untuk kendaraan listrik memang tidak semudah memproduksi ban yang digunakan untuk kendaraan konvensional. Eko melanjutkan bahwa ban yang digunakan untuk motor dan juga mobil listrik harus memiliki tingkat kebisingan yang sangat ramah bagi penggunanya.

Kendaraan listrik tidak menghasilkan suara seperti yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional pada umumnya. Oleh karena itu, pihaknya dituntut untuk bisa menghasilkan ban yang ramah kebisingan.

"(Tingkat) kebisingan juga harus bagus karena mobil listrik tidak ada suaranya," kata Eko.

Tidak hanya tingkat kebisingan yang dituntut untuk lebih ramah, daya cengkeraman dari ban tersebut juga dituntut agar lebih baik dari ban-ban yang digunakan oleh kendaraan konvensional pada umumnya.

"Mobil listrik itu, gas awal lebih spontan dari konvensional. Sekali injak gas pasti mobil itu lebih agresif di bawahnya," kata Eko.

Mobil listrik juga  memiliki menu utama baterai yang dapat membuat bobot kendaraan bertambah hingga 20 persen. Dengan begitu, ban harus memiliki alur yang baik.

Menurut Eko, ban untuk kendaraan listrik harus bisa menampung beban kendaraan dan memiliki traksi serta kemampuan cengkeram yang lebih baik.

"Artinya, kita tidak bisa memproduksi ban untuk kendaraan listrik ini secara asal-asalan," kata Eko.

Baca juga: Bridgestone jalankan solusi berkelanjutan lewat ban ramah lingkungan

Baca juga: Hankook Tire catat rekor penjualan tertinggi pada 2022

Baca juga: Insentif motor listrik bisa memitigasi 1,23 juta ton CO2 per tahun

Baca juga: Ada insentif, Gaikindo: Target 1 juta mobil listrik 2035 menantang
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023