Jakarta (ANTARA) - Produsen ban, Michelin, meluncurkan prototipe ban tanpa udara yang dirancang untuk menjelajahi bulan pada perhelatan Le Mans 24 Hours, di Prancis pertengahan Juni lalu sebagai bagian dari program Artemis NASA.

Michelin mengembangkan ban tanpa udara tersebut untuk kendaraan rover pada proyek yang akan beroperasi di bulan selama satu dekade, dengan membawa dua astronot, menjelajahi area terpencil, dan mengambil sampel.

Di tengah-tengah misi berawak, kendaraan ini akan melakukan perjalanan ke berbagai titik pendaratan secara otomatis dan berfungsi secara mandiri.

“Kami telah melakukan berbagai penelitian untuk kendaraan bulan dan di tahun 2021, kami memulai kolaborasi baru dengan tim desain dan mitra Intuitive Machines, yakni Northrop Grumman, Boeing, dan AVL, untuk mengembangkan ban bagi kendaraan bulan proyek Artemis,” ujar Michelin Director of Advanced Research, Christophe Moriceau, melalui rilis pers, Sabtu.

Baca juga: Apakah tanggal produksi ban pengaruhi kualitas? Ini penjelasan ahli

Baca juga: Tiga alasan paling sering sebabkan ban kendaraan lekas rusak

 

Ban untuk menjelajahi bulan yang dirancang oleh Michelin. (ANTARA/HO/Michelin)


Ban ini dirancang cermat untuk dapat menghadapi kondisi ekstrem saat berada di bulan, seperti adhesi, tidak ada atmosfer, ketahanan abrasi, hingga rendah resistensi.

Pengembangan dilakukan di Massif Central, Perancis untuk mensimulasikan kondisi bulan yang sesungguhnya.

Meskipun sampel batu bulan telah dibawa kembali dari misi sebelumnya, publikasi ilmiah adalah sumber referensi utama untuk para peneliti di Michelin.


Melalui hal tersebut, Michelin menyadari bahwa kawasan vulkanik di wilayah Auvergne, Perancis – tidak jauh dari Kantor Pusat Michelin di Clermont-Ferrand di Massif Central – memiliki kemiripan dengan tanah di bulan dan menjadikannya lokasi yang tepat untuk pengujian.

Moriceau menyebut, proyek ini dilakukan setelah 135 misi yang dilaksanakan selama tahun 1995 hingga 2007, dan berkat desain dan produksi ban untuk proyek pesawat ulang-alik NASA yang dibuat oleh Michelin.

“Hal ini membuktikan kepiawaian Michelin di bidang material komposit, sebagai salah satu pilar pertumbuhan perusahaan dan senantiasa menghadirkan teknologi baru berkat komitmen untuk terus berinovasi,” kata dia.

Selain mendorong perusahaan untuk mengeksplorasi segala jenis mobilitas dan penerapannya di masa depan, keahlian yang dimiliki Michelin memperkuat posisinya sebagai yang terdepan. Tidak hanya di motorsport, di jalanan biasa, tetapi juga di luar angkasa.

Baca juga: Michelin Indonesia rilis ban performa tinggi namun cocok untuk harian

Baca juga: Michelin-Le Mans rayakan 100 tahun inovasi mobilitas berkelanjutan

Baca juga: Michelin komitmen kembangkan ban kendaraan listrik ramah lingkungan

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024