Laman Hindustan Times, Minggu, mengutip laporan Autocar UK, melaporkan pengerjaan proyek tersebut akan selesai pada tahun 2026. Nissan bukan satu-satunya merek mobil yang mengerjakan baterai solid-state, beberapa pabrikan mobil lain di seluruh dunia juga mengerjakan teknologi serupa.
Wakil presiden Nissan untuk bagian riset dan pengembangan di Eropa David Moss mengatakan bahwa baterai solid-state secara substansial akan meningkatkan teknologi tenaga baterai. Baterai solid-state diklaim hadir dengan kecepatan pengisian tiga kali lebih cepat, mencapai hingga 400 kW.
Selain itu, teknologi baterai itu diklaim menawarkan kerapatan energi dua kali lipat dibandingkan dengan kisaran konvensional baterai lithium-ion saat ini. Teknologi baterai solid-state juga diklaim dapat menurunkan biaya produksi hingga 50 persen dibandingkan dengan baterai lithium-ion generasi saat ini.
Baca juga: Nissan siapkan Datsun sebagai merek mobil listrik murah?
Nissan bersama dengan Universitas Oxford juga telah menciptakan sel persegi berukuran 10 cm yang akan digunakan dalam baterai solid-state. Sel baterai terakhir diklaim memiliki ukuran yang sama dengan laptop.
Sel itu bisa membantu mengurangi ukuran dan bobo kendaraan listrik secara signifikan dan meningkatkan kinerja kendaraan secara keseluruhan. Dalam baterai solid-state itu, semua elemen cair akan dihilangkan.
Nissan bertujuan untuk menghadirkan truk pikap dan SUV listrik besar dalam beberapa waktu mendatang. Tapi, Moss tidak mengungkapkan kendaraan listrik mana yang akan menjadi yang pertama menggunakan baterai solid-state.
Moss mengatakan bahwa dalam upaya mengakomodasi baterai solid-state, diperlukan arsitektur yang benar-benar baru. Akan ada dua ukuran berbeda untuk baterai baru, kata dia.
Meski pun sedang mengembangkan baterai solid-state, Nissan tidak sepenuhnya meninggalkan baterai lithium-ion. Moss mengatakan bahwa kedua teknologi akan hidup berdampingan untuk sementara waktu.
Nissan akan menggunakan paket baterai lithium-ion generasi baru yang akan siap sekitar pertengahan dekade ini, dengan baterai bebas kobalt dijadwalkan menyusul pada tahun 2028. Generasi terakhir diperkirakan memangkas biaya produksi hingga 65 persen dibandingkan dengan baterai saat ini.
Baca juga: Luhut: Semua produsen mobil listrik akan masuk Indonesia
Baca juga: Penggunaan tenaga surya untuk mobil listrik bantu kurangi emisi karbon
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023