Jakarta (ANTARA) - Salah satu pionir dan kendaraan listrik (EV) termurah saat ini, Nissan LEAF disebut akan dihentikan produksinya oleh perusahaan.

Menurut laporan Automotive News, Nissan tidak berencana untuk memperkenalkan versi generasi berikutnya dari LEAF dan bahkan mungkin menyuntik mati produksinya.

Produksi LEAF saat ini akan berakhir pada pertengahan dekade, menurut laporan tersebut, yang mengutip tiga sumber anonim. Seorang juru bicara Nissan menolak untuk berspekulasi tentang masa depan LEAF, tetapi mengatakan bahwa perusahaan telah mencatat minat "baru" pada model itu di tengah permintaan yang tinggi untuk EV.

Baca juga: All-New Nissan Z debut di Suzuka sebagai "safety car"

"Kami melihat minat baru pada LEAF dengan meningkatnya permintaan untuk EV dan proposisi nilai keseluruhannya," kata juru bicara Nissan Stephen Oldham kepada The Verge dikutip pada Senin.

"Sejak diluncurkan, LEAF secara konsisten memberikan kepuasan pelanggan yang kuat dan pembeli baru ke Nissan," imbuhnya.

Jika Nissan menindaklanjuti rencananya untuk menghentikan LEAF, itu akan menjadi kendaraan berukuran kompak terbaru yang menjadi korban dari selera pembeli mobil Amerika yang lebih menyukai tipe SUV besar dan truk.

LEAF saat ini adalah satu-satunya mobil listrik yang dijual Nissan di AS. Namun, akhir tahun ini, Nissan dilaporkan akan merilis Ariya, SUV crossover listrik baru dengan jangkauan hingga 300 mil.

Ariya dilaporkan akan lebih mahal daripada LEAF. Harnya mulai dari sekitar 47 ribu dolar AS, sementara LEAF dibanderol mulai 27.400 dolar AS.

Terlepas dari harganya yang terjangkau, LEAF dilaporkan tidak mencatatkan penjualan yang cukup baik. Pertama kali dirilis pada 2010, Nissan hanya menjual sekitar 170 ribu LEAF di AS selama dekade terakhir. Namun, Nissan mengatakan pada tahun 2020 bahwa sebanyak 500 ribu unit LEAF telah terjual secara global sejak diluncurkan pada tahun 2010.

Hal ini dinilai cukup jauh jika dibandingkan dengan jumlah total kendaraan Tesla yang dijual di AS hanya di tahun 2022 saja yang mencatatkan sebanyak 564.743 unit.

Di sisi lain, Nissan baru-baru ini mengungkapkan rencananya untuk menginvestasikan 2 triliun yen (sekitar 17,6 miliar dolar AS) selama lima tahun ke depan untuk mempercepat peluncuran kendaraan listrik.

Rencana itu akan mencakup 23 model listrik baru pada tahun 2030, dengan 15 di antaranya akan ditenagai sepenuhnya oleh energi listrik.

Baca juga: Penjualan Nissan Mei jatuh 33,8 persen

Baca juga: Nissan tarik 300.000 SUV di AS, karena kap mesin terbuka tiba-tiba

Baca juga: Renault-Nissan digugat karena masalah mesin
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022