Jakarta (ANTARA News) - Permintaan kaca film otomotif diprediksi naik sekitar 10 persen tahun ini, menyusul peningkatan penjualan mobil di dalam negeri.

"Selama masih ada penjualan mobil, kebutuhan kaca film akan meningkat, karena sudah menjadi aksesoris yang tidak dapat dipisahkan," ujar Asisten Presiden Direktur PT V-Kool Indo Lestari, Linda Wijaya, di sela acara Media Gathering Fun Gokart Experience di Jakarta, Rabu.

Selain itu, dia menyatakan, beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) kini menjadikan kaca film sebagai bagian paket pembelian mobil. Bahkan, kata dia, iklan-iklan produk mobil turut menyertakan produk kaca film.

"Ini jelas menguntungkan perusahaan kaca film, karena kami tidak mengeluarkan biaya promosinya," ujar Linda.

V-Kool, kata dia, gencar mendekati beberapa ATPM besar untuk memasarkan produk-produknya. Dia mengklaim kaca film mobil digunakan di hampir semua mobil, mulai dari kendaraan serbaguna (MPV) hingga sedan kelas atas (premium).

Menurut dia, V-Kool saat ini merupakan pemimpin pasar kaca film mobil. Namun, dia enggan memerinci berapa pangsa pasarnya. "Dealer kami cukup banyak, yakni sekitar 56. Jadi agak sulit untuk menyebutkan angka pasti," ujarnya.

Kaca film V-Kool, jelas dia, berada di segmen premium, karena harganya 20-40 persen lebih mahal dibanding kaca film biasa. Harga produk-produk V-Kool dibanderol Rp3-6 juta.

Untuk produk menengah bawah, ia menyatakan, Grup V-Kool menjamah lewat merek Solargard. "Satu perusahaan yang menangani (solargard) yaitu kami, tapi beda merek dan produsen kaca film dengan V-Kool," katanya.

Terkait partisipasi di Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-19 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Linda menerangkan, V-Kool menargetkan order meningkat 25 persen menjadi 250 unit pemasangan kaca film dibanding tahun lalu 200 unit pemasangan kaca film mobil.

"Kami akan merilis dua produk baru di IIMS, yakni VK55 dan VK30. Konsep gerai kami di pameran adalah pelayanan kepada konsumen yang loyal, karena kami merasa merek kami cukup dikenal di dunia otomotif nasional," jelas dia.
(E.R016/S006)
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2011