Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari - September 2021, Isuzu mencetak penjualan ritel 18.402 unit, sedangkan tahun sebelumnya hanya 12.116 unit.
Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Jap Ernando Demily mengatakan pada Kamis, pertumbuhan Isuzu terlihat dengan kenaikan pangsa pasar ritel Elf di tahun 2021 hingga mencapai 22,9 persen, dengan peningkatan volume 41,9 persen.
Pangsa pasar Isuzu Giga juga mencapai angka 13,6 persen hingga Oktober 2021 dengan peningkatan volume 57,5 persen. Lalu untuk Traga, pangsa pasar mencapai 29,3 persen dengan peningkatan volume 83,3 persen.
Baca juga: Isuzu Traga Blind Van incar pebisnis jasa logistik
Baca juga: Deretan mobil baru yang diperkirakan akan meluncur di GIIAS 2021
Tidak kalah membanggakan, lanjut Ernando, pencapaian dari segi manufaktur pun juga berhasil mengukir sejarah. Utilisasi pabrik yang tadinya sekitar 20 persen dengan kapasitas pabrik 52.000 unit per tahun, telah mencapai angka 59,7 persen di tahun 2021.
“Untuk dapat terus menghasilkan kendaraan-kendaraan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan customer kita, maka sejak Agustus 2021, kami untuk pertama kalinya melakukan dua shift operation,” kata tutur Ernando.
“Kami berkomitmen menjadi real partner dalam setiap real journey bagi customer melalui product line up yang bervariasi untuk menjawab kebutuhan kendaraan customer kami, yang dilengkapi dengan layanan purna jual yang kompeten untuk senantiasa menjadi partner yang terpercaya,” ujar Ernando.
Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama optimistis Isuzu dapat menutup tahun 2021 dengan pencapaian sangat positif.
“Kalau melihat kondisi penjualan sampai saat ini, kami memprediksi total penjualan Astra Isuzu hingga akhir tahun bisa naik 50 persen dibandingkan tahun lalu,” tutur Yohanes.
Ia menjelaskan, peningkatan itu bisa dicapai dengan adanya dampak tidak langsung dari kebijakan PPnBM pemerintah dan meningkatnya harga komoditas tambang dan perkebunan sejak beberapa bulan belakangan ini. Produk Astra Isuzu sebagai kendaraan pendukung operasional tambang ikut naik dengan meningkatnya komoditas.
“Saat ekonomi bergerak, kami juga mendapatkan manfaatnya,” tutur Yohanes.
Menurut Yohanes, dengan pasar yang menggeliat, pihaknya juga memperkuat layanan purna jual kepada konsumen.
“Kami berkomitmen tidak hanya menjual kendaraan, tapi kami juga memikirkan pemanfaatan maksimal kendaraan yang dibeli konsumen. Kami berikan sejumlah solusi, di antaranya, menempatkan mekanik di lokasi operasional konsumen, seperti lokasi tambang ataupun perkebunan,” tambah dia.
Pada GIIAS 2021, Isuzu melalui IAMI dan PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) menghadirkan sejumlah model baru yaitu Isuzu Traga Blindvan, All New MU-X 4X4, dan D-Max.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pembukaan GIIAS 2021 di ICE-BSD City, Tangerang, Banten, menjelaskan bahwa industri otomotif memiliki multiplier effect terhadap banyak industri lainnya.
Tahun lalu, kata Airlangga, penjualan otomotif nasional sekitar 530.000 unit, tahun ini diperkirakan bisa meningkat menjadi 850.000 unit. Apalagi, kondisi industri nasional saat ini relatif sudah lebih baik.
Indeks manufaktur atau Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia pada Oktober 2021 mencapai angka tertinggi yakni di level 57,2. Airlangga optimistis angka itu bisa naik di kuartal keempat tahun ini, ketika perekonomian bisa tumbuh di atas 5 persen, sehingga pertumbuhan year on year bisa mencapai 4 persen.
Baca juga: Airlangga: Kebijakan pemerintah dukung pertumbuhan industri otomotif
Baca juga: Menko Perekonomian resmi membuka pameran otomotif GIIAS 2021
Baca juga: GIIAS 2021 siap digelar besok dengan protokol kesehatan ketat
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021