Jakarta (ANTARA) - Ford Motor Co menarik kembali (recall) kendaraan truk tua mereka sebanyak 153.000 yang memiliki modul kantong udara Takata yang sudah usang kata pembuat mobil itu pada Kamis (18/02) waktu setempat.

Produsen mobil terbesar kedua di AS itu, mengidentifikasi sekitar 144.340 truk Ford Ranger AS yang diproduksi pada 2004-2006 dan sekitar 8.800 terdapat di Kanada yang mungkin memiliki suku cadang Takata yang sudah usang.

Ford juga mengatakan secara terpisah, mereka telah menarik kembali sekitar 1.100 kendaraan dari model tahun 2004-2011 yang mungkin juga memiliki suku cadang layanan Takata yang sudah usang.

Baca juga: Ford kucurkan Rp400 triliun untuk kuasai pasar mobil listrik

Bulan lalu, Ford mengatakan akan memenuhi permintaan NHTSA untuk menarik kembali 3 juta kendaraan dengan kantong udara Takata sisi pengemudi yang berpotensi rusak dan akan dikenakan biaya 610 juta dolar AS.

Dalam kasus ini, NHTSA menolak petisi resmi dari Ford untuk menghindari penarikan kembali.

Kasus ini dapat menyebabkan inflator kantung udara pecah dan mengirimkan pecahan logam yang berterbangan sehingga memiliki potensi yang mematikan, mendorong penarikan otomotif terbesar dalam sejarah AS dengan lebih dari 67 juta inflator.

Dikutip dari Reuters, Jumat, di seluruh dunia terdapat sekitar 100 juta inflator yang dipasang oleh 19 pembuat mobil besar telah ditarik kembali.B

Bulan lalu, NHTSA mengatakan setidaknya telah melakukan penarikan terhadap 17 juta kendaraan di AS dengan kantong udara Takata yang masih belum diperbaiki.

Inflator takata telah mengakibatkan kematian sedikitnya 27 orang di seluruh dunia dan 18 di Amerika Serikat, dan lebih dari 400 cedera yang dilaporkan.

Dua orang tewas dalam kantung udara Takata yang pecah pada kendaraan Ford Ranger 2006 yang ditarik sebelumnya, dengan kematian terakhir pada 2017.

Baca juga: Target Ford untuk kendaraan listrik rampung di 2030

Baca juga: Pemasok baterai SK Innovation akan dilarang di AS selama 10 tahun

Baca juga: Ford hentikan kemitraan mobil listrik dengan Zotye
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021