Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor Co mengatakan bahwa pihaknya bersedia menunda hingga Juni 2021 terkait penutupan pabrik Barcelona dan berbicara tentang detail lainnya bersama dengan serikat pekerja.

Dikutip dari Reuters, Rabu, meski telah berniat untuk berbicara dengan serikat pekerja, Nissan bersikeras tidak melihat alternatif untuk menutup pabriknya tersebut.

Tiga pabrik Barcelona, ​​yang mempekerjakan sekitar 3.000 pekerja, awalnya akan ditutup pada Desember tahun ini.

Baca juga: Nissan Magnite, calon pesaing Ford EcoSport dan Hyundai Venue

Baca juga: Pertama kali dalam 20 tahun, Nissan luncurkan logo baru


Penundaan tergantung pada mencapai kesepakatan dengan serikat sebelum 30 Juli atau awal Agustus yang akan menyiratkan melanjutkan produksi (yang dihentikan pada Mei), dan menyepakati kompensasi yang akan diterima pekerja setelah pabrik ditutup, kata seorang eksekutif Nissan.

Sebagai gantinya, Nissan tidak akan melakukan PHK hingga akhir tahun 2020 tetapi akan mempertahankan rencananya untuk memecat setidaknya sekitar 2.500 pekerja setelah pabrik ditutup, menurut Kepala Operasi Nissan di Spanyol, Frank Torres.

Keputusan untuk menutup pabrik yang diumumkan pada bulan Mei sebagai bagian dari rencana perubahan haluan untuk Nissan, memicu protes oleh para pekerja.

Kementerian Perindustrian “mengikuti” pembicaraan antara perusahaan dan perwakilan serikat pekerja, kata seorang juru bicara dan “berharap keputusan akhir adalah menjaga kegiatan otomotif di Barcelona”.

Javier Hernandez, pemimpin serikat buruh UGT di Nissan, mengatakan "sangat rumit" untuk mencapai kesepakatan dengan pembuat mobil dalam dua minggu ke depan, terutama jika mempertahankan rencana PHK karena akan mencegah pekerja untuk kembali ke pabrik.

Tapi dia mendukung penundaan penutupan pabrik, "Apa pun yang menyiratkan mendapatkan waktu adalah penting bagi kami karena kami harus menemukan alternatif industri."

Hernandez menambahkan dia khawatir Nissan tidak akan membantu menemukan perusahaan yang dapat tertarik pada pabriknya jika para pekerja setuju dalam minggu-minggu mendatang tentang kompensasi yang akan mereka terima begitu pabrik-pabrik tutup sepenuhnya.

Mengenai apakah penutupan itu tidak dapat diubah karena Nissan telah bersikeras, Torres mengatakan menutup mereka adalah satu-satunya pilihan yang layak. Ia menambahkan, "Tidak ada penawaran konkret untuk saat ini dari perusahaan lain."

Baca juga: Spesifikasi Wuling Cortez CT Type S, MPV turbo serharga Rp200 jutaan

Baca juga: Ghosn sebut aliansi Renault kekurangan sosok pemimpin

Baca juga: Nissan akan pangkas 30 persen produksi mobil hingga Desember
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020