Jakarta (ANTARA) - Dari Jember, Jawa Timur, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) bersama para pewarta kembali melanjutkan perjalanan menjelajahi Jawa Timur menggunakan empat mobil andalannya, yakni Xpander Cross, Eclipse Cross, New Triton, dan mobil hybrid Outlander PHEV selama tiga hari pada tanggal 2-4 Februari.

Setelah sukses menerjang banjir menggunakan Mitsubishi Eclipse Cross di Jember, ANTARA dan tim kembali melanjutkan petualangan menyusuri medan lainnya di Jawa Timur hingga ke Banyuwangi.

Perjalanan berlanjut dengan menggunakan mobil hibrida Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang ditenagai mesin dan motor listrik sekaligus.

Dari sisi eksterior, mobil hibrida ini terlihat gagah, modern, serta dinamis.

Baca juga: Ini dampak Pergub DKI Jakarta terhadap mobil PHEV

Baca juga: Mobil PHEV masuk duluan di Indonesia, ini kata MMKSI


Dengan teknologi hibrida plug-in yang merupakan perpaduan antara mesin gasoline 2.4 L motor dan baterai membuat kendaraan ini ramah lingkungan namun tetap memberikan kenyamanan maksimal selama perjalanan.

Outlander PHEV dalam rangkaian perjalanan #AyoGasTerus Media Adventure di Jawa Timur, 2-4 Februari 2020. (ANTARA/MMKSI)

Perjalanan dimulai dari Hotel Dafam, Jember menuju Banyuwangi. Selama perjalanan, ANTARA dan tim harus melewati padatnya lalu lintas di Jember yang didominasi oleh pengendara motor.

Selama perjalanan, ANTARA dapat mencoba tiga mode kendara sekaligus, yaitu EV Drive Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Saat menggunakan EV Drive Mode, motor akan menggerakkan kendaraan menggunakan tenaga listrik dari baterai. Penggunaan tenaga listrik ini membuat kendaraan tidak mengkonsumsi bahan bakar sehingga lebih ramah lingkungan.

Impresi pertama saat menggunakan mode listrik ini ialah mobil melaju dengan mulus dan kencang serta minim suara. Di kursi penumpang, mode ini juga menambah sensasi berkendara baru yang tak biasa.

Hanya saja, mode EV Drive ini tak terlalu bertahan lama di perjalanan. Dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, baterai Outlander PHEV dapat menyokong perjalanan sekira 50-60 km.

Namun, pengendara tak perlu khawatir lantaran daya dari baterai dapat diisi perlahan dengan pengaturan tertentu yang telah diatur sebelumnya.

Baca juga: Mitsubishi layani pembelian mobil listrik dari seluruh Indonesia

Baca juga: Berapa rupiah yang dibutuhkan sekali isi baterai Outlander PHEV?


Lebih lanjut, mode Series Hybrid memungkinkan Outlander untuk menggunakan perpaduan tenaga listrik dan mesin. Ketika energi di baterai turun pada level tertentu, secara otomatis mesin gasoline 2.4 L akan menghasilkan listrik untuk baterai.

Mode terakhir ialah Parallel Hybrid Mode. Mode ini membuat mesin melaju dengan bantuan motor saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga seperti menyalip pada kecepatan tinggi atau situasi lain yang membutuhkan akselerasi lebih cepat.

Outlander PHEV dalam rangkaian perjalanan #AyoGasTerus Media Adventure di Jawa Timur, 2-4 Februari 2020. (ANTARA/MMKSI)

Perjalanan menggunakan Outlander PHEV melaju hingga Banyuwangi dengan melewati jalur Hutan dan Gunung Gumitir yang memiliki medan menanjak serta berkelok-kelok.

Kondisi perjalanan yang melewati pegunungan dengan jalur menanjak dan tikungan tajam tidak menghalangi Outlander PHEV yang telah dilengkapi dengan sistem Super All Wheel Control (S-AWC).

Sistem S-AWC ini merupakan sebuah sistem kendali terintegrasi menjadikan kendaraan ini aman untuk melintas di berbagai medan.

Tak hanya itu, sistem ini memberikan potensi tenaga yang baik oleh baterai yang dikontrol oleh EMCU (Electric Motor Control Unit) di bagian belakang dan front PDU (Power Drive Unit) di bagian depan.

Baca juga: Mitsubishi Indonesia dan PLN siapkan "charger" mobil listrik rumahan

Baca juga: Mitsubishi bangun fasilitas "quick charger" di Plaza Senayan

Di kursi penumpang, kenyamanan pun terasa dengan ruang kaki yang luas, serta sejumlah fitur canggih penunjang kenyamanan dan keamanan selama berkendara.

Terdapat Reinforced Impact Safety Evolution (RISE) dan Advanced Driver-Assistant System (ADAS) yang terdiri dari tujuh SRS airbag, ASC (Active Stability Control), FCM (Forward Collision Mitigation System) dan BSW (Blind Sport Warning).

Perjalanan hingga Gumitir memakan waktu sekira 45 menit hingga satu jam dengan menjajal tiga mode mobil hibrida tersebut.

Outlander PHEV dalam rangkaian perjalanan #AyoGasTerus Media Adventure di Jawa Timur, 2-4 Februari 2020. (ANTARA/MMKSI)

Sesampainya di Banyuwangi, Mitsubishi juga menunjukkan kelebihan lain dari Outlander PHEV, dimana mobil ini juga dapat digunakan sebagai generator untuk menjadi sumber listrik bagi perangkat rumah tangga seperti lemari pendingin.

Teknologi dan fitur tersebut membuat Outlander PHEV sebagai World Best-Selling Plug-in Hybrid Vehicle serta Europe’s Best-Selling Plug-in Hybrid Vehicle dari tahun 2015-2018.

Outlander PHEV juga mendapat skor lima bintang dari ASEAN NCAP (New Car Assessment Program) dari sisi ketahanan dan keamanannya.

Dengan sensasi baru berkendara serta berbagai fitur canggih yang disematkan, Outlander PHEV dibanderol sekitar Rp1,3 miliar.

Baca juga: Inggris kedatangan anggota baru Mitsubishi Oultander PHEV Reflex Plus

Baca juga: Mitsubishi siapkan kendaraan listrik bantu PMI saat tanggap darurat

Baca juga: Alasan Mitsubishi genjot mobil bertema "adventure" di Indonesia

 

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020