Jakarta (ANTARA) - Mitsubishi mengharapkan laba operasi regional di Amerika Utara menjadi lebih dari tiga kali lipat pada tahun fiskal saat ini yang berakhir 31 Maret 2024 berkat beberapa faktor.

Pabrikan mobil Jepang itu mengharapkan Amerika Utara menjadi pusat keuntungan teratas dan pasar terbesar kedua, setelah Jepang.

Mengutip laman Carscoops pada Minggu (14/5), hal ini sebagian disebabkan oleh penjualan online yang telah membantu mencapai pasar regional Amerika Utara, dengan penetrasi dealer yang terbatas, nilai tukar mata uang yang positif, serta permintaan yang kuat untuk Outlander.

Mitsubishi mengatakan reaksi positif terhadap peluncuran Outlander generasi kedua telah memungkinkannya untuk memotong insentif di AS lebih dari setengah dari sebelumnya. Selain itu, peluncuran Xpander di Meksiko dikabarkan juga membantu penjualan di Amerika Utara.

“Di Amerika Utara, meskipun pasokan ketat disebabkan oleh kekurangan chip semikonduktor, kami memperkenalkan Outlander baru pada tahun 2021," kata kepala keuangan Mitsubishi Koji Ikeda.

“Berkat daya tarik produknya, kami telah mengekang pengeluaran insentif dan menggunakan pemasaran digital untuk membuat penjualan lebih efisien. Sebagai hasilnya, kualitas penjualan dan kekuatan penjualan kami secara keseluruhan telah meningkat secara signifikan,” tambahnya.

Baca juga: Penyegaran Outlander PHEV dan terobosan Mitsubishi untuk pasar AS

Mitsubishi membutuhkan permintaan yang kuat di Amerika Utara karena penjualan perusahaan telah menurun di banyak pasar utama. Penjualan di China turun 50 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, sehingga membuat Mitsubishi menghentikan produksi lokal hingga setidaknya akhir Mei.

Untuk tahun fiskal penuh, penjualan turun 41 persen di China menjadi 48.000 unit dan 49 persen di Eropa menjadi 61.000 unit. Sementara penjualan Amerika Utara juga turun 15 persen menjadi 133.000 kendaraan.

Terlepas dari angka-angka yang meresahkan ini, Mitsubishi menargetkan penjualan di Amerika Utara melonjak 21 persen menjadi 161.000 unit tahun fiskal ini. Penjualan di seluruh Eropa juga ditargetkan meningkat sebesar 33 persen menjadi 81.000 unit.

Proyeksi menegaskan bahwa penjualan global harus naik 10 persen menjadi 917.000 kendaraan. Sedangkan prospek untuk pasar China tidak terlalu positif, meski perusahaan telah membantah laporan bahwa mereka berpikir untuk keluar dari pasar sepenuhnya.

"Tidak ada keputusan yang dibuat tentang meninggalkan pasar tetapi telah menjadi jelas bahwa kita membutuhkan rencana untuk mengatasi kesulitan di China," kata Kepala Eksekutif Takao Kato.

Baca juga: Minicab MiEV akan diproduksi di Indonesia akhir tahun ini

Baca juga: Mitsubishi hadirkan XRT Concept pada ajang Bangkok Motor Show 2023

Baca juga: Mitsubishi rayakan 40 tahun di AS dengan edisi khusus Outlander 2023

Pewarta:
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023