Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar konsumen produk otomotif di Indonesia menjadikan video online sebagai referensi utama sebelum memutuskan untuk berbelanja mobil.

Sebanyak 80 persen pembeli mobil menggunakan video online sebagai referensi dalam proses pembelian mereka, kata Sigit Arifianto, seorang digital marketing trainer dari BigEvo, dalam acara Mobil123 Night Pitstop “Digital Tranformation” belum lama ini.

Dan, uniknya lagi, sekitar 68 persen pembeli mobil memulai riset mereka tanpa mempunyai ide mengenai mobil apa yang ingin mereka beli.

Sigit merinci, sekitar 53 persen konsumen menggunakan video online sebagai bahan pertimbangan untuk membeli mobil pilihannya, sedangkan 38 persen memanfaatkannya sebagai referensi pendukung atau menguatkan pertimbangannya.

Mengapa konsumen memilih video online sebagai referensi, Sigit mengatakan karena video sangat membantu untuk mengeksplorasi kendaraan dari perspektif berbeda, misal dari sisi keamanan dan keselamatan, fitur teknologi, perbandingan satu produk dengan produk lainnya, hingga performa kendaraan.

Dalam era digital seperti sekarang dan kedepan, lanjut Sigit, sebagian besar konsumen memanfaatkan internet sebagai sarana pencarian dan riset untuk produk-produk yang ingin dia beli.

Sekitar 98 persen konsumen menggunakan search engine (mesin mencarian) internet untuk menggali informasi sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu produk.

Sependapat dengan Sigit, Founder & CEO InboundID Ridho Putradi Sgara mengatakan bahwa 81 persen konsumen online menggunakan search engine untuk mempelajari lebih banyak mengenai produk yang akan mereka beli.

Kemudian, sekitar 27 persen dari mereka membeli produk yang mereka cari secara online dan menjadikan search engine sebagai referensi sebelum memutuskan untuk membeli produk. Hanya sekitar 13 persen yang menjadikan sosial media sebagai referensi.

Berbeda dengan Sigit, Ridho lebih rinci menyebut bahwa lebih dari 30 persen konsumen berusia 21-49 tahun sering membeli produk yang telah ia saksikan melalui video online.

Melihat trend ini, maka pemasar maupun produsen perlu membuat konten kreatif dalam kegiatan marketing mereka, dan tentu tetap aktif berkampanye melalui media sosial.

Produsen atau pemasar juga harus bertransformasi ke dunia digital karena sebagian besar konsumen sekarang dan kecenderungan kedepan, mereka lebih banyak menggunakan internet sebagai pintu pencari informasi mengenai produk.

Terlebih lagi, budaya online sudah menjadi kebiasaan sehari-hari konsumen atau masyarakat sekarang ini, dimana pengguna internet di Indonesia terus tumbuh dan sekarang pada kisaran 143 juta.

Menurut Ridho, media sosial, search, dan online video memimpin trend berinternet era sekarang. Dan, perlu diketahui bahwa 91 persen pengguna internet Indonesia mengakses dunia maya menggunakan perangkat mobile.
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018