Pengaduan class action yang diajukan ke Pengadilan Amerika Serikat di Miami mengatakan keempat pembuat mobil tersebut sengaja menyalahartikan bahwa kendaraan mereka aman.
Para pemilik kendaraan pun mengajukan tuntutan hukum atas klaim kerugian ekonomi, mengutip dokumen internal perusahaan yang mengisyaratkan bahwa produsen mobil sudah mengetahui masalah Takata lebih awal, jauh sebelum mereka mengeluarkan pengumuman recall.
"Pabrikan mobil ini sangat menyadari risiko keselamatan publik yang ditimbulkan oleh kantong udara Takata sejak lama, dan masih menunggu bertahun-tahun untuk mengungkapkannya kepada publik dan mengambil tindakan," kata seorang pengacara para pemilik mobil Peter Prieto dilansir Reuters.
Sedikitnya terjadi 22 kasus kematian dan ratusan orang terluka di seluruh dunia terkait masalah inflator Takata yang bisa meledak dengan kekuatan berlebih serta melontarkan pecahan logam. Cacat produksi itu memaksa Takata mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Juni.
Baca: Toyota Indonesia ingin recall Takata tuntas tahun ini
Juru bicara General Motors Tom Wilkinson mengatakan tidak ada pecahan inflators Takata yang menjadi masalah pada kendaraannya. "Tuntutan itu tidak berdasar, tanpa kepatutan dan salah menyebutkan sejumlah fakta material. Kami berniat untuk mempertahankannya dengan penuh semangat, "katanya.
Fiat Chrysler dan Volkswagen menolak berkomentar. Sedangkan Daimler mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap "tuduhan itu tidak berdasar."
Baca: Takata daftarkan kebangkrutan di AS dan Jepang
Takata mengatakan pada Juni tahun lalu telah me-recall atau memperkirakan akan menarik inflators pada 125 juta kendaraan di seluruh dunia pada 2019, termasuk lebih dari 60 juta unit di Amerika Serikat dari kendaraan yang diproduksi 19 produsen mobil.
Semua, kecuali dua dari 22 kasus kematian terjadi pada kendaraan Honda. Dua korban tewas lainnya terjadi di truk pikap Ford tahun 2006. Pada 2017, Takata dinyatakan bersalah dan membayar hampir 1 miliar dolar AS untuk menyelesaikan investigasi federal AS terhadap inflator, demikian Reuters.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018