Tokyo (ANTARA News) - Toyota Motor mengalami peningkatan penjualan yang signifikan untuk produk kendaraan hibrida dan listrik di Eropa, menyusul beralihnya minat konsumen dari kendaraan diesel ke mobil ramah lingkungan.

Pangsa pasar (market share) kendaraan hibrida Toyota pada Oktober lalu secara total mencapai 45 persen, atau naik dua kali lipat jika dibandingkan sebelum Volkswagen mengalami skandal mesin diesel.

Toyota yang menargetkan penjualan lebih dari 1 juta mobil di Eropa, mengalami pertumbuhan 9 persen pada bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu lebih baik ketimbang target pertumbuhan global mereka yang sebesar 5 persen.

Total penjualan Toyota di Toyota selama 10 bulan pertama tahun ini mencapai 800.000 unit, dan diperkirakan akan mencapai target 1 juta kendaraan pada akhir tahun ini.

Bertumbuhnya penjualan pabrikan otomotif raksasa Jepang itu didorong model kendaraan hibrida yang melonjak 38 persen pada Oktober, yaitu Toyota C-HR dan RAV4.

Di sisi lain, VW dan pabrikan mobil Eropa lainnya memposisikan kendaraan diesel sebagai strategi yang lebih mudah sebagai bagian dari produk kendaraan ramah lingkungan.

Namun skandal diesel Volkswagen beberapa waktu lalu membuat masyarakat berpikir ulang untuk membeli mobil diesel, dan beralih ke hibrida atau listrik.

Menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa, kendaraan diesel menyumbang 46,3 persen dari total penjualan mobil di 15 negara Uni Eropa pada paruh pertama tahun ini. Angka itu turun 3,4 persen dari tahun sebelumnya.

Sebaliknya, penjualan hibrida tumbuh 61,1 persen pada April-Juni 2017, atau lebih besar dari pertumbuhan sebesar 49,7 persen untuk penjualan kendaraan listrik pada periode tiga bulan yang sama.

Perubahan tren pasar itu membuat produsen mobil Eropa beralih ke kendaraan listrik, kendati baru beberapa pabrikan yang terlihat serius memproduksi massal kendaraan bertenaga listrik tersebut, demikian Nikkei.

Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017