Jakarta (ANTARA) - Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (The Japanese Aerospace Exploration Agency/JAXA) telah menandatangani perjanjian dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) untuk memasok kendaraan bagi misi manusia berikutnya di Bulan, yang dikembangkan oleh Toyota. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang, Masahito Moriyama, bertemu dengan Administrator NASA, Bill Nelson, pekan lalu untuk menandatangani perjanjian yang akan membuat JAXA mendesain, mengembangkan, dan mengoperasikan kendaraan penjelajah bertekanan untuk penjelajahan dengan awak dan tanpa awak di Bulan, lapor Drive, Selasa. 

Toyota telah bekerja sama dengan JAXA sejak 2019 untuk mengembangkan Lunar Cruiser, dengan bantuan dari Mitsubishi Heavy Industries, dan diharapkan dapat mengirimkan kendaraan tersebut pada tahun 2031 sebelum misi “Artemis” yang direncanakan pada tahun 2032. 

Baca juga: Opel Corsa Moon II jadi mobil wisata di Bulan

Toyota Lunar Cruiser (ANTARA/Toyota)

Baca juga: Berambisi seperti SpaceX, Honda kembangkan roket kecil

Lunar Cruiser pada dasarnya adalah rumah motor listrik, dengan kemampuan untuk mempertahankan kehidupan di lingkungan bertekanan, memungkinkan kru untuk melepas pakaian antariksa mereka hingga satu bulan, termasuk satu malam di Bulan (14 hari), dengan waktu mengemudi hingga delapan jam setiap hari selama enam hari berturut-turut.

Kendaraan tersebut juga akan memiliki kemampuan mengemudi secara otonom saat menavigasi medan off-road yang sama sekali tidak dikenal, menggunakan LiDAR untuk menghindari kawah dan bebatuan.

Dalam proposal untuk Lunar Cruiser, kendaraan ini akan menggunakan Regenerative Fuel Cells (RFC) untuk membantu menopang kehidupan di dalam pesawat, dikombinasikan dengan panel surya.

Baca juga: Lockheed Martin dan GM kolaborasi kerjakan proyek ke bulan

Air akan diumpankan ke unit elektrolisis pada siang hari (ditenagai oleh tenaga surya), yang akan mengubah air menjadi hidrogen dan oksigen.

Oksigen akan menyediakan udara bersih untuk bernapas, sementara hidrogen akan diubah menjadi listrik di malam hari melalui sel bahan bakar - yang menghasilkan air sebagai produk sampingan, yang siap dikirim ke unit elektrolisis di siang hari.

Mitsubishi Heavy Industries membantu mengembangkan unit elektrolisis karena pengalamannya dalam teknologi kelautan. 

Meskipun para kru akan berganti, Lunar Cruiser diharapkan memiliki masa operasi sekitar 10 tahun, dengan tujuan untuk melakukan perjalanan 100.000 melintasi permukaan bulan.

Melalui misi Artemis, NASA mengklaim akan mendaratkan wanita pertama, orang kulit berwarna pertama, dan astronaut mitra internasional pertama di bulan, membuat penemuan ilmiah baru, dan mengeksplorasi lebih banyak permukaan bulan daripada sebelumnya untuk kepentingan semua orang. 

Baca juga: Nissan dan JAXA kolaborasi purwarupa penjelajah bulan

Baca juga: Toyota kenalkan Land Cruiser BEV hingga mobil luar angkasa di JMS 2023

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024