Washington (ANTARA News) - Pabrikan otomotif Amerika Serikat, General Motors, mengenalkan dan mendemonstrasikan truk dengan fitur penyamaran yang berguna bagi kebutuhan militer, di sela konferensi Asosiasi Angkatan Darat AS di Washington.

Chevrolet Colorado ZH2, merupakan truk listrik yang dibekali mesin berbahan bakar hidrogen yang melaju senyap dan suhu mesin lebih dingin (antara 60-80 derajat Celsius) dibanding mobil konvensional.

Truk itu bahkan berfungsi seperti sebuah pangkalan operasi militer dengan kemampuan memproduksi listrik 25 kilowatt secara berkelanjutan, bahkan hingga 50 kilowatt di titik keluaran puncak, serta dua galon air per jam.

Kendaraan itu berbasis Chevy Colorado yang dimodifikasi agar berkemampuan offroad dengan disemati ban yang lebih besar, supensi yang lebih baik, jarak sumbu roda yang lebih panjang, dan sebagainya.

Truk itu dikembangkan sebagai buah kerja sama GM dengan Pusat Pengembangan dan Teknik Riset Otomotif Tank Angkatan Darat AS (TARDEC) demi memastikan ZH2 memenuhi kebutuhan militer sejak kesepakatan kontrak setahun silam.

Jarak setahun kerja sama hingga muncul model purwarupa untuk demonstrasi merupakan waktu yang cepat, namun hubungan GM dan TARDEC sudah berlangsung tak kurang dari empat tahun lamanya sejak keduanya bekerja sama meriset sel bahan bakar di kedua laboratorium penelitian masing-masing yang hanya berjarak 20 menit.

"Mereka menyediakan beberapa fasilitas pengujian mereka untuk kami dan mengintegrasikannya ke laboratorium kami," kata Direktur TARDEC Paul Rogers, sebagaimana dilansir laman Defense One.

Pada Januari 2017, mobil tersebut akan diambil alih Angkatan Darat AS dan diuji coba oleh para prajurit mereka di medan offroad di Fort Bragg, Fort Benning dan Quantico serta sejumlah uji teknis di Michigan.

Komando pasukan khusus AS (SOF) juga akan turun tangan membantu pengujian kendaraan tersebut, terlebih fitur penyamaran yang dimiliki sangat tepat untuk misi-misi SOF kata Rogers.

"Kemampuan untuk menempatkan diri anda di medan perang tanpa terdeteksi musuh, tentu saja urusan SOF. Ada juga fungsi lain termasuk pengintaian, pengawasan dan akusisi target," kata Rogers dalam acara pratinjau kendaraan tersebut Minggu (2/10) malam waktu setempat.

Sementara itu Insinyur Proyek Senior GM, Christopher Colquitt, yang memimpin proyek tersebut bersikeras ZH2 bukanlah kendaraan tempur, mengingat ia tidak bersenjata dan takkan mungkin bertahan menghadapi alat peledak improvisasi (IED).

"Hal-hal itu harus diperhatikan untuk kendaraan siap tempur," katanya.

GM dan Angkatan Darat AS optimistis sistem sel bahan bakar hidrogen akan dimanfaatkan lebih dari satu kali masa demonstrasi, meski setiap orang yang mengingat Tragedi Hindenburg mungkin akan berpikir dua kali untuk menjalankan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen, termasuk mobil.

"Hidrogen adalah bahan bakar, ya. Apakah ia memiliki partikel mudah terbakar dalam kondisi tertentu? Ya. Namun hidrogen murni bukan bahan terbakar. Anda harus mencampurnya dengan udara serta memiliki sumber pemantik," kata Colquitt merujuk pada komentarnya mengenai Hindenburg.

Truk tersebut dilengkapi tiga tabung hidrogen terkompres di bagian belakang kendaraan, yang berbahan fiber karbon setebal satu inci demi menjaga hidrogen dari api dan udara.

Rogers juga sepertinya tidak terlalu khawatir dengan masalah hidrogen tersebut, menyebutnya sebagai "ranah tambahan yang ingin kami eksplorasi lagi demi memastikan tidak ada efek sekunder untuk jenis ancaman yang kami hadapi".
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016